
Perang Dagang Memanas Lagi, Bursa Asia Buka di Zona Merah
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
18 June 2018 08:50

Jakarta, CNCB Indonesia - Bursa saham Asia pada perdagangan pagi ini dibuka terkoreksi merespons perkembangan perang dagang antara Amerika Serikat dan China yang kembali memanas.
Bursa saham Tokyo pada pergadagang pagi ini dibuka terkoreksi, dimana indeks Nikkei 225 turun 0,239% ke level 22.762 dan indek Topix turun 0,53% ke level 1.779,53 pada saat pembukaan. Selain itu sempat terjadi gempa di satu jam sembelum pembukaan perdagangan.
Saham-saham perusahaan besar di Jepang seperti Sony turun 1,28% dan saham Panasonic turun 1,34%.
Demikian pula dengan bursa saham Korea Selatan, pada perdagangan pagi ini juga mengalami koreksi, dimana indeks Kospi turun 0,17% ke level 2.397,53. Saham Hyundai motor naik 0,75% tapi saham Samsung anjlok hingga 1,68%.
Lalu bursa, saham Singapura pada saat pembukaan juga mengalami koreksi. Indeks Strait Times turun 0,76% ke level 3.331,14. Demikian pula dengan bursa saham Hong Kong, dimana indeks Hang Seng turun 0,43% ke level 30.309,49 dan indeks Shanghai tercatat turun 0,73% ke level 3.021,90.
Perang dagang tampaknya akan menjadi sentimen utama yang akan mempengaruhi investor di kawasan Asia pada perdagangan hari ini. Pekan lalu Pemerintahan Presiden Donald Trump menetapkan tarif 25% terhadap 818 produk China yang nilainya mencapai US$ 34 miliar. Dimana kemungkinan akan bertambah 284 produk lagi senilai US$ 16 miliar yang saat ini sedang dikaji.
Sebagai respons balasan, China menetapkan tarif 25% juga terhadap produk AS, mulai dari kedelai, otomotif dan sejumlah barang lainnya yang nilainya diperkirakan mencapai US$ 34 miliar. Semua tarif tersebut akan mulai berlaku efektif pada 6 Juli.
Kalangan pelaku pasar menilai dampak lansung terhadap penerapan tarif tersebut sebenarnya sangat terbatas bagi ekonomi AS. Apalagi tingkat pengangguran negara tersebut cenderyng turun dan berada pada posisi terendah sejak tahun 2000 dan tekanan inflasi juga terbatas.
Banyak kalangan menilai ini merupakan taktik negosiasi dari AS agar mendapatkan respons yang cepat dari Pemerintahan Beijing.
(hps/hps) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Bursa saham Tokyo pada pergadagang pagi ini dibuka terkoreksi, dimana indeks Nikkei 225 turun 0,239% ke level 22.762 dan indek Topix turun 0,53% ke level 1.779,53 pada saat pembukaan. Selain itu sempat terjadi gempa di satu jam sembelum pembukaan perdagangan.
Saham-saham perusahaan besar di Jepang seperti Sony turun 1,28% dan saham Panasonic turun 1,34%.
Lalu bursa, saham Singapura pada saat pembukaan juga mengalami koreksi. Indeks Strait Times turun 0,76% ke level 3.331,14. Demikian pula dengan bursa saham Hong Kong, dimana indeks Hang Seng turun 0,43% ke level 30.309,49 dan indeks Shanghai tercatat turun 0,73% ke level 3.021,90.
Perang dagang tampaknya akan menjadi sentimen utama yang akan mempengaruhi investor di kawasan Asia pada perdagangan hari ini. Pekan lalu Pemerintahan Presiden Donald Trump menetapkan tarif 25% terhadap 818 produk China yang nilainya mencapai US$ 34 miliar. Dimana kemungkinan akan bertambah 284 produk lagi senilai US$ 16 miliar yang saat ini sedang dikaji.
Sebagai respons balasan, China menetapkan tarif 25% juga terhadap produk AS, mulai dari kedelai, otomotif dan sejumlah barang lainnya yang nilainya diperkirakan mencapai US$ 34 miliar. Semua tarif tersebut akan mulai berlaku efektif pada 6 Juli.
Kalangan pelaku pasar menilai dampak lansung terhadap penerapan tarif tersebut sebenarnya sangat terbatas bagi ekonomi AS. Apalagi tingkat pengangguran negara tersebut cenderyng turun dan berada pada posisi terendah sejak tahun 2000 dan tekanan inflasi juga terbatas.
Banyak kalangan menilai ini merupakan taktik negosiasi dari AS agar mendapatkan respons yang cepat dari Pemerintahan Beijing.
(hps/hps) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular