Saham Peritel Online Ini Naik 200%, Tapi Bukan Amazon

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
17 June 2018 18:29
Beberapa ahli strategi dan analis teknis mengatakan, meskipun kenaikan terjadi baru-baru ini, saham tampaknya siap untuk terus bergerak ke atas.
Foto: REUTERS/Mike Segar
Jakarta, CNBC Indonesia - Saham Etsy, sebuah perusahan online marketplace, melonjak sebanyak 35%, ke level tertinggi sepanjang sejarah pada perdagangan Kamis (14/5), setelah perusahaan menaikkan biaya transaksi bagi penjual dan meningkatkan prospek setahun penuh pada pertumbuhan pendapatan. Beberapa ahli strategi dan analis teknis mengatakan, meskipun kenaikan terjadi baru-baru ini, saham tampaknya siap untuk terus bergerak ke atas.

"Saya pikir ini adalah contoh yang bagus dari pertumbuhan pasar yang bermanfaat," kata Stacey Gilbert, kepala strategi derivatif di Susquehanna.

Etsy adalah marketplace alias pasar online bagi para perajin berbagai produk kerajinan tangan. Mulai lukisan abstrak, aksesori perak, sweater rajutan, hingga ukiran kayu dan website mungil. Jika Anda bekerja dari rumah dan menghasilkan produk kerajinan cottage industry alias industri rumahan, Etsy adalah tempat untuk menjualnya.

Pendiri Etsy adalah Robert Kalin dan Josh Silverman, sebagai chief executive officer (CEO) terbaru yang diangkat bulan Mei lalu. Silverman pernah menjabat sebagai CEO Skype dan Evite. Sedangkan CEO sebelumnya Chad Dickerson, pernah memegang posisi chief technology officer (CTO) Etsy dari tahun 2006 hingga 2011.

Investor-investor besar adalah pemegang saham Etsy, termasuk Accel Partners, Index Ventures, Union Square Ventures dan Tiger Global Management. Posisi Etsy dalam konstelasi dunia dotcom e-commerce cukup menarik.

Akumulasi beli investor terhadap saham Esty merupakan respons terhadap kinerja perusahaan yang terus berkembang, dan pasar mengatakan, "Ya, kami akan memberi Anda hadiah untuk itu,'" katanya pada Kamis (14/6) seperti dilansir dari CNBC.

Gilbert mencatat, aktivitas opsi pada Kamis pada saat ada kenaikan besar yang bergerak bervariasi. Traders membeli, dan akan memungkinkan mereka untuk menjual Etsy dengan harga yang ditentukan, sebelum tanggal tertentu.

Ini secara teoritis akan melindungi investasi mengingat pengembalian besar saham. Secara keseluruhan, pasar menunjukkan ada kurang dari 10% kemungkinan saham berakhir negatif pada akhir tahun.

"Saya tidak akan mempertimbangkan hari ini sebagai titik masuk taktis untuk saham perusahaan, tetapi salah satu aturan investasi terpenting di luar sana adalah membiarkan 'pemenang' Anda lari. Jadi, jika Anda ada dalam saham ini, saya pikir Anda harus tetap bertahan dengan saham itu," tutur Kepala analisis teknikal Oppenheimer, Ari Wald, Kamis (14/5).

"Ini memiliki momentum positif." Saham Etsy naik 206% pada tahun lalu, dibandingkan dengan raksasa pesaingnya, Amazon, yang hanya memeroleh 76% pertumbuhan.

Meneliti grafik Etsy, Wald menunjukkan bahwa pergerakan harga saham meningkat akhir tahun lalu, ketika menembus di atas US$ 16 (Rp 222.880) per saham. Sekarang Etsy telah melambung 107% hanya dalam enam bulan terakhir saja, Wald mengatakan level yang harus diawasi adalah ketika menyentuh US$ 36 (Rp 501.480) per saham, puncak pasca-IPO pada 2015.

"Tingkat resistensi sebelumnya menjadi dukungan, jadi pandangan kami membeli lebih banyak saat pullback saham," katanya.

Adapun, saham Etsy ditutup 26% lebih tinggi pada perdagangan Kamis, sedikit di luar sesi tertinggi, di US$ 41,65 (Rp 580.184) per saham.
(hps) Next Article Sahamnya Diburu Investor, Siapa Sebenarnya The Ning King?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular