
Tunggu Pertemuan The Fed, Wall Street Berpotensi Dibuka Flat
Houtmand P Saragih, CNBC Indonesia
13 June 2018 19:13

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Amerika Serikat (AS), Wall Street diperkirakan akan dibuka flat. Fokus investor mulai berganti dari pertemuan Donal Trump dan Kim Jong Un ke pertemuan The Federal Reserve (The Fed).
Indeks Futures untuk Dow Jones saat ini tercatat naik 31 poin, yang mengindikasikan akan dibuka di zona hijau. Kemudian Futures Nasdaq dan S&P 500 mengindikasikan akan dibuka flat.
Ini menunjukkan investor sedikit ragu-ragu menentukan sikap untuk masuk ke pasar, sambil menunggu hasil pertemuan The Fed. Investor berharap The Fed akan mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sekitar 25 basis poin.
Pelaku pasar akan memperhatikan isi konferensi pers dari The Fed untuk melihat pandangan ekonomi dari bank sentral tersebut.
Sementara itu, hasil pertemuan antara Trump dan Kim tetap menyisakan harapan, pertemuan tersebut akan menghasilkan komitmen untuk bersama-sama melakukan denuklirisasi.
Sementara itu dari pasar minyak dunia, harga minyak mentah tercatat sedang mengalami koreksi. Hal ini disebabkan karena meningkatnya suplai di AS dan kebijakan OPEC untuk merelaksasi kebijakan pemotongan produksi.
(hps) Next Article Wall Street Ditutup Memerah Lagi, Ada Kabar Buruk Apa?
Indeks Futures untuk Dow Jones saat ini tercatat naik 31 poin, yang mengindikasikan akan dibuka di zona hijau. Kemudian Futures Nasdaq dan S&P 500 mengindikasikan akan dibuka flat.
Ini menunjukkan investor sedikit ragu-ragu menentukan sikap untuk masuk ke pasar, sambil menunggu hasil pertemuan The Fed. Investor berharap The Fed akan mengumumkan kenaikan suku bunga acuan sekitar 25 basis poin.
Sementara itu, hasil pertemuan antara Trump dan Kim tetap menyisakan harapan, pertemuan tersebut akan menghasilkan komitmen untuk bersama-sama melakukan denuklirisasi.
Sementara itu dari pasar minyak dunia, harga minyak mentah tercatat sedang mengalami koreksi. Hal ini disebabkan karena meningkatnya suplai di AS dan kebijakan OPEC untuk merelaksasi kebijakan pemotongan produksi.
(hps) Next Article Wall Street Ditutup Memerah Lagi, Ada Kabar Buruk Apa?
Most Popular