Ikuti Jejak Bursa Regional, IHSG Dibuka Menguat 0,35%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
07 June 2018 09:19
IHSG dibuka menguat 0,35% pada perdagangan hari ini ke level 6.090,98.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,35% pada perdagangan hari ini ke level 6.090,98. Penguatan IHSG senada dengan bursa saham utama kawasan Asia yang sudah terlebih dahulu dibuka di zona hijau.

Indeks Nikkei dibuka menguat 0,54%, indeks Kospi dibuka menguat 0,59%, indeks Strait Times dibuka menguat 0,59%, indeks Shanghai dibuka menguat 0,19%, dan indeks Hang Seng dibuka menguat 0,66%.

Dari dalam negeri, rilis data Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang menggembirakan telah berhasil memantik optimisme investor untuk berburu di pasar saham. Kemarin, IKK periode Mei 2018 diumumkan di level 125,1, naik dibandingkan bulan sebelumnya yaitu 122,2.

"Peningkatan optimisme konsumen didorong oleh peningkatan Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE). Hal ini didorong oleh adanya THR (Tunjangan Hari Raya) dan menyambut Idul Fitri," sebut laporan BI.

Saham-saham barang konsumsi pun laris manis diborong oleh investor; indeks sektor barang konsumsi menguat 0,75%, menjadikannya sektor dengan kontribusi terbesar bagi penguatan IHSG.

Dari sisi eksternal, sentimen juga mendukung bagi IHSG. Presiden Trump dikabarkan telah bertemu dengan penasihat perdagangan Gedung Putih untuk membahas penawaran China yang ingin lebih banyak mengimpor produk Negeri Paman Sam.

Sebelumnya, pejabat pemerintahan China telah menawarkan tambahan pembelian barang-barang asal AS senilai hampir US$ 70 miliar pada tahun depan jika AS membatalkan bea masuk bagi produk-produk ekspor asal Negeri Panda.

Tawaran ini diungkapkan kala Menteri perdagangan AS Wilbur Ross mengunjungi China pada akhir pekan kemarin. Barang-barang yang akan dibeli oleh China berupa kedelai, jagung, gas alam, minyak mentah, batu bara, dan beberapa produk lainnya.

Masih dari bidang perdagangan, investor juga menyambut baik pernyataan dari Lawrence 'Larry' Kudlow selaku Penasihat Ekonomi Gedung Putih. Kudlow mengatakan Trump akan mengadakan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau dan Presiden Prancis Emmanuel Macron di sela-sela pertemuan G7 di Quebec pada 8-9 Juni mendatang.

Sebelumnya, pelaku pasar sempat dibuat grogi lantaran ada persepsi hubungan antara AS dengan negara-negara G7 lainnya akan memburuk kala pertemuan berlangsung.

Jika pada akhirnya AS tak jadi perang dagang dengan negara-negara besar dunia lainnya, maka pemulihan ekonomi global bisa terus berlangsung. Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi pasar saham.
(hps) Next Article Keyakinan Konsumen Naik, Saham Sektor Ini Bisa Dilirik

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular