Perang Dagang Muncul Lagi, Wall Street Berpotensi Variasi

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
31 May 2018 19:05
Pada perdagangan hari ini, Wall Street akan dibuka bervariasi. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan hari ini (30/5/2018,) Wall Street akan dibuka bervariasi. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan penurunan 17 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 0,24 dan 10 poin.

Risiko perang dagang antara AS dengan Uni Eropa menjadi fokus utama dari pelaku pasar pada perdagangan hari ini. AS dikabarkan akan mengenakan bea masuk baja dan aluminium bagi Kanada, Meksiko, dan negara-negara anggota Uni Eropa, menurut sebuah sumber yang mengetahui masalah ini, seperti dikutip dari CNBC International.

Sumber tersebut mengatakan bahwa keputusan mengenai pengenaan bea masuk akan segera diumumkan dan sudah 99,9% rampung. AS juga disebutnya mengharapkan balasan dari Uni Eropa.

Sebelumnya, negara-negara tersebut telah dikecualikan dari pengenaan bea masuk selama beberapa bulan lamanya guna membuka ruang negosiasi. Namun, pengecualian tersebut akan berakhir pada hari Jumat (01/6/2018).

Pada hari ini, delegasi AS yang dipimpin oleh Menteri Perdagangan Wilbur Ross bertemu dengan pejabat Uni Eropa di Paris, namun pertemuan tersebut dikabarkan gagal untuk membuahkan hasil.

Langkah balasan terhadap AS memang sangat mungkin dilakukan oleh negara-negara pengguna mata uang Euro. Sepeda motor dan jeans merupakan produk yang siap disasar oleh Uni Eropa.

Sisi positifnya, kekhawatiran terkait krisis politik di Italia telah mereda pasca dua partai populis terbesar di italia yakni Five Star Movement dan League kembali mencoba membentuk pemerintahan yang baru. Sebelumnya, rencana mereka untuk berkoalisi gagal setelah Presiden Sergio Mattarella menolak nominasi Paolo Savona sebagai Menteri Ekonomi. Mattarella menolak nominasi Savona karena sempat mengancam akan membawa Italia keluar dari Uni Eropa.

Sejumlah data ekonomi penting akan dirilis pada hari ini, yakni pertumbuhan tingkat pendapatan dan pengeluaran periode April, Klaim pengangguran untuk minggu yang berakhir pada 26 Mei, serta Chicago Purchasing Manager periode Mei.

Sejumlah pejabat the Federal Reserve yakni James Bullard, Lael Brainard, dan Robert Kaplan dijadwalkan berbicara hari ini pada berbagai acara berbeda.

Jika ada kejutan dari rilis data-data ekonomi maupun pernyataan anggota the Fed, persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan secara lebih agresif yang kini sudah mereda bisa kembali mencuat. Jika ini yang terjadi, bursa saham bisa ditinggalkan investor.
(hps) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular