Ikuti Jejak Bursa Regional, IHSG Dibuka Menguat 0,44%

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
31 May 2018 09:31
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,44% pada perdagangan hari ke level 6.037,26
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,44% pada perdagangan hari ke level 6.037,26. Penguatan IHSG senada dengan bursa saham utama Kawasan Asia yang telah terlebih dahulu dibuka di zona hijau: indeks Nikkei dibuka menguat 0,66%, indeks Kospi dibuka menguat 0,82%, indeks Strait Times dibuka menguat 0,94%, indeks Shanghai dibuka menguat 0,67%, dan indeks Hang Seng dibuka menguat 0,72%.

Pelaku pasar nampak kembali optimis untuk memburu saham-saham di dalam negeri, pasca kemarin merespon negatif kenaikan suku bunga acuan sebesar 25bps yang diumumkan oleh Bank Indonesia.

Sentimen eksternal memang sedang mendukung bagi bursa saham. Kini, dua partai populis terbesar di italia yakni Five Star Movement dan League kembali mencoba membentuk pemerintahan yang baru. Sebelumnya, rencana mereka untuk berkoalisi gagal setelah Presiden Sergio Mattarella menolak nominasi Paolo Savona sebagai Menteri Ekonomi. Mattarella menolak nominasi Savona karena sempat mengancam akan membawa Italia keluar dari Uni Eropa.

Sempat menyuarakan keinginannya agar pemilu dadakan (snap election) diadakan secepat mungkin, kini pemimpin League Matteo Salvini justru menyuarakan optimisme atas pembentukan pemerintahan yang baru.

"Saya berharap kita bisa membentuk pemerintahan. Nanti kita lihat saja," ujar Salvini seperti dikutip Reuters.

Sikap Salvini yang berubah 180 derajat tersebut dimotori oleh aksi Presiden Mattarella yang melakukan pertemuan dengan Salvini dan pimpinan dari Five Star Movement pada hari Rabu waktu setempat (30/5/2018). Walaupun pertemuan ini tak langsung berhasil membuahkan pemerintahan yang baru, Mattarella memberikan waktu bagi kedua partai untuk mencoba mencapai kesepakatan.

Akibat dari meredanya tensi politik di Italia, persepsi bahwa Negeri Pizza tersebut akan mengikuti langkah Inggris hengkang dari Uni Eropa bisa sejenak dihapus dari benak para investor.

Terlebih, lelang obligasi pemerintah Italia juga berlangsung lancar, mencerminkan bahwa pelaku pasar memang masih menaruh optimisme terhadap masa depan Italia.

Kemarin, Italia melelang dua seri obligasi yaitu tenor 5 tahun dan 10 tahun. Hasilnya cukup memuaskan, dimana Italia berhasil meraup dana senilai 5,57 miliar euro. Angka ini berada dalam kisaran target indikatif pemerintah yaitu 3,75-6 miliar euro.

Dari AS, ADP merilis penciptaan lapangan kerja pada bulan Mei di angka 178.000, lebih rendah dibandingkan konsensus pasar yang sebesar 191.000. Hal ini lantas menimbulkan persepsi bahwa the Federal Reserve belum akan menaikkan suku bunga acuan sampai dengan 4 kali pada tahun ini.
Pudarnya persepsi mengenai kenaikan suku bunga acuan yang kelewat agresif lantas membuat dolar AS terpuruk. HIngga berita ini diturunkan, indeks dolar AS yang menggambarkan pergerakan greenback terhadap mata uang utama dunia lainnya melemah sebesar 0,05% ke level 94,103.

Lemahnya posisi dolar AS menjadi momentum bagi pergerakan rupiah. Pada sesi awal perdagangan, rupiah menguat hingga 0,32% di pasar spot ke level Rp 13.940/ dolar AS. Merespon penguatan rupiah, investor asing mencatatkan beli bersih senilai Rp 19,94 miliar.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(roy) Next Article Tersengat Dampak Corona, IHSG Ambles Lebih 4%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular