
BI Naikkan Bunga Acuan, Rupiah Jaya Lawan Dolar Singapura
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
31 May 2018 09:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura bergerak menguat pada perdagangan pagi ini. Penguatan ini didorong keputusan Bank Indonesia (BI) yang menaikkan suku bunga acuan kemarin.
Pada Kamis (31/5/2018) pukul 09:10 WIB, SG$ 1 di pasar spot dihargai Rp 10.404,48. Rupiah menguat 0,35% dibandingkan pergerakan hari sebelumnya.
Penguatan rupiah mendorong harga jual dolar Singapura di salah satu bank nasional berada di bawah Rp 10.500. Berikut data perdagangan dolar Singapura hingga pukul 09:05 WIB:
BI akhirnya kembali menaikkan suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin ke posisi 4,75%. Perry Warjiyo, Gubernur BI, menegaskan kebijakan ini bersifat pre-emtif, front loading, dan ahead of the curve mengingat The Federal Reserve/The Fed akan mengadakan rapat pada 13 Juni. Dalam rapat tersebut, The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 1,75-2%.
Oleh karena itu, BI mengambil langkah terlebih dulu untuk mengatisipasi hasil rapat The Fed. Sebab jika harus menunggu RDG rutin, maka harus menunggu sampai 28 Juni. BI akan kembali behind the curve, seperti yang terjadi saat kenaikan 7 days reverse repo rate pertama pada 17 Mei lalu.
Kenaikan ini tentu membuat pasar keuangan Indonesia bisa menjadi lebih menarik karena menawarkan tingkat return yang lebih tinggi dan membuat investor asing tidak mudah memindahkannya dananya. Kebijakan BI yang lebih hawkish membuat otoritas moneter di Indonesia lebih ahead of the curve dibandingkan Singapura sehingga mendorong rupiah kembali perkasa di hadapan mata uang Negeri Singa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Pada Kamis (31/5/2018) pukul 09:10 WIB, SG$ 1 di pasar spot dihargai Rp 10.404,48. Rupiah menguat 0,35% dibandingkan pergerakan hari sebelumnya.
![]() |
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.209,00 | Rp 10,512,00 |
Bank BNI | Rp 10.282,00 | Rp 10.562,00 |
Bank BRI | Rp 10.336,25 | Rp 10.465,38 |
Bank BTN | Rp 10.385,00 | Rp 10.701,00 |
Bank BCA | Rp 10.314,00 | Rp 10.546,00 |
BI akhirnya kembali menaikkan suku bunga acuan 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin ke posisi 4,75%. Perry Warjiyo, Gubernur BI, menegaskan kebijakan ini bersifat pre-emtif, front loading, dan ahead of the curve mengingat The Federal Reserve/The Fed akan mengadakan rapat pada 13 Juni. Dalam rapat tersebut, The Fed diperkirakan menaikkan suku bunga acuan 25 basis poin menjadi 1,75-2%.
Oleh karena itu, BI mengambil langkah terlebih dulu untuk mengatisipasi hasil rapat The Fed. Sebab jika harus menunggu RDG rutin, maka harus menunggu sampai 28 Juni. BI akan kembali behind the curve, seperti yang terjadi saat kenaikan 7 days reverse repo rate pertama pada 17 Mei lalu.
Kenaikan ini tentu membuat pasar keuangan Indonesia bisa menjadi lebih menarik karena menawarkan tingkat return yang lebih tinggi dan membuat investor asing tidak mudah memindahkannya dananya. Kebijakan BI yang lebih hawkish membuat otoritas moneter di Indonesia lebih ahead of the curve dibandingkan Singapura sehingga mendorong rupiah kembali perkasa di hadapan mata uang Negeri Singa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular