
Kenaikan Bunga Acuan Tak Mampu Bawa Rupiah Digdaya di Asia
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
30 May 2018 17:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah bergerak variatif cenderung melemah terhadap sejumlah mata uang Asia dan Eropa. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 day reverse repo rate sepertinya belum ampuh mengerek rupiah.
Pada Rabu (30/5/2018) pukul 16:15 WIB, rupiah hanya mampu menguat terhadap ringgit Malaysia, baht Thailand, dan yuan China. Namun di hadapan beberapa mata uang utama lainnya, rupiah justru kurang berdaya.
Kenaikan suku bunga acuan BI-7 day reverse repo rate nampaknya belum terlalu membuahkan hasil bagi rupiah. Pasalnya, kenaikan ini sudah diantisipasi oleh pasar (priced in) sehingga dampaknya relatif terbatas.
Selain itu, rupiah sudah menguat tajam hampir 1% pada perdagangan awal pekan ini. Sehingga hari ini ada pula unsur ambil untung yang membuat posisi rupiah tertahan.
Lalu, situasi eksternal juga kurang kondusif akibat krisis politik Italia. Investor sepertinya sedikit berpikir ulang untuk masuk ke instrumen berisiko.
Hal ini terlihat arus modal asing yang cenderung keluar dari pasar keuangan Indonesia. Di pasar saham, investor asing membukukan jual bersih Rp 212,7 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Rabu (30/5/2018) pukul 16:15 WIB, rupiah hanya mampu menguat terhadap ringgit Malaysia, baht Thailand, dan yuan China. Namun di hadapan beberapa mata uang utama lainnya, rupiah justru kurang berdaya.
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Ringgit Malaysia | Rp 3.501,25 | +0,23 |
Dolar Singapura | Rp 10.418,68 | -0,28 |
Yuan China | Rp 2.176,48 | +0,10 |
Dolar Australia | Rp 10.539,10 | -0,41 |
Yen Jepang | Rp 128,76 | -0,16 |
Peso Filipina | Rp 265,57 | -0,03 |
Bath Thailand | Rp 436,00 | +0,68 |
Won Korea Selatan | Rp 12,93 | -0,31 |
Dolar Taiwan | Rp 465,31 | -0,06 |
Euro | Rp 16.246,14 | -0,39 |
Poundsterling | Rp 18.541,31 | -0,05 |
Dolar Amerika Serikat (AS)* | Rp 13.985,00 | 0,00 |
Kenaikan suku bunga acuan BI-7 day reverse repo rate nampaknya belum terlalu membuahkan hasil bagi rupiah. Pasalnya, kenaikan ini sudah diantisipasi oleh pasar (priced in) sehingga dampaknya relatif terbatas.
Lalu, situasi eksternal juga kurang kondusif akibat krisis politik Italia. Investor sepertinya sedikit berpikir ulang untuk masuk ke instrumen berisiko.
Hal ini terlihat arus modal asing yang cenderung keluar dari pasar keuangan Indonesia. Di pasar saham, investor asing membukukan jual bersih Rp 212,7 miliar.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Most Popular