
Laju Koreksi Harga Minyak Mereda
Arif Gunawan, CNBC Indonesia
29 May 2018 08:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga acuan minyak mentah dunia bergerak variatif pada perdagangan Selasa (29/05/2018) pagi, menyusul proyeksi baru bahwa pemangkasan produksi Rusia dan Arab Saudi tak memberikan dampak bearish ke harga energi utama dunia itu.
Pada Selasa pagi pukul 09:00, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah 1,11 poin atau 1,68% ke level US$66,85 per barel. Hanya saja, di bursa komoditas Eropa, harga minyak mentah Brent masih menguat, meski sangat tipis, yakni sebesar 0,2% ke US$75,62 per barel.
Dalam laporan riset terbarunya, Goldman Sachs Group Inc menilai rencana kedua produsen utama minyak dunia itu mengindikasikan bahwa suplai emas hitam di pasar global menipis, dan tidak serta-merta menunjukkan bahwa harga minyak dunia memasuki tren bearish.
"Bahkan jika negara-negara tersebut menaikkan produksi hingga 1 juta barel per hari, yang terjadi hanyalah mengimbangi pemangkasan produksi liar yang terjadi sebelumnya," tutur perusahaan investasi global tersebut.
Harga minyak mentah dunia telah tertekan sejak Saudi dan Rusia mengirimkan sinyal bahwa produksi akan dikembalikan ke level normal setelah sebelumnya mengikuti keputusan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) untuk memangkas produksi.
Pergerakan variatif tersebut menunjukkan bahwa pasar mulai menilai pemangkasan produksi tersebut tidak berujung pada penurunan jangka panjang produksi minyak, terutama di tengah ekspektasi pemulihan ekonomi dunia yang secara natural mendongkrak konsumsi energi dunia.
Sebelumnya, harga minyak mendapatkan energi penguatan berkat ulah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang mengenakan kembali sanksi terhadap Iran dan program nuklirnya, membatalkan kesepakatan multilateral bersama negara-negara Eropa Barat yang sebelumnya diteken oleh Presiden AS Barrack Obama.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Helikopter Presiden Iran Kecelakaan, Harga Minyak Dunia Mendidih
Pada Selasa pagi pukul 09:00, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) melemah 1,11 poin atau 1,68% ke level US$66,85 per barel. Hanya saja, di bursa komoditas Eropa, harga minyak mentah Brent masih menguat, meski sangat tipis, yakni sebesar 0,2% ke US$75,62 per barel.
![]() |
"Bahkan jika negara-negara tersebut menaikkan produksi hingga 1 juta barel per hari, yang terjadi hanyalah mengimbangi pemangkasan produksi liar yang terjadi sebelumnya," tutur perusahaan investasi global tersebut.
Pergerakan variatif tersebut menunjukkan bahwa pasar mulai menilai pemangkasan produksi tersebut tidak berujung pada penurunan jangka panjang produksi minyak, terutama di tengah ekspektasi pemulihan ekonomi dunia yang secara natural mendongkrak konsumsi energi dunia.
![]() |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(ags/ags) Next Article Helikopter Presiden Iran Kecelakaan, Harga Minyak Dunia Mendidih
Most Popular