Komentar Perry Warjiyo Soal Dolar AS yang Sentuh Rp 14.200

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 May 2018 13:20
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo angkat bicara mengenai kondisi nilai tukar rupiah yang sepanjang tahun ini
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo angkat bicara mengenai kondisi nilai tukar rupiah yang sepanjang tahun ini sudah terdepresiasi lebih dari 4% dan masuk jajaran yang terdalam di antara negara tetangga.

Usai dikukuhkan Mahkamah Agung menjadi gubernur BI, Perry mengatakan tekanan terhadap rupiah murni karena faktor ketidakpastian ekonomi global. Secara fundamental, kondisi perekonomian Indonesia masih cukup baik.

"Ini tekanan eksternal. Saya meyakini betul kondisi ekonomi Indonesia cukup baik. Selama ini Indonesia sudah cukup menunjukan ketahannya sejak 2011," kata Perry, Kamis (24/5/2018).

Berbagai langkah upaya stabilisasi nilai tukar, sambung dia, pun akan terus dilakukan bank sentral baik itu melalui kebijakan moneter, penggunaan cadangan devisa, sampai dengan intervensi ganda bank sentral.

[Gambas:Video CNBC]

"Kemudian, kredibilitas kebijakan termasuk komitmen BI melakukan tugasnya. Saya sendiri yang membangun bauran kebijakan sejak 2010. Kerangka teori, empiris, itu yang kami lakukan secara konsisten," katanya.

"Langkah-langkah konkret dan nyata juga akan kami lakukan. Insyallah kami bisa lalui tekanan ini dengan baik," jelasnya.

Salah satu langkah stabiliasi yang dilakukan melalui intervensi ganda, adalah melakukan pembelian SBN di pasar sekunder. Perry mengatakan, sepanjang tahun ini sudah melakukan pembelian SBN sebesar Rp 50 triliun.

"Bahkan sejak bulan ini, kami beli SBN dari pasar sekunder Rp 13 triliun. Jadi kami tetap tarik agar tidak ada volatile," ungkapnya.

(dru) Next Article Bos BI Pede PDB RI Bisa Tumbuh di Atas 4% Tahun ini

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular