Di Kurs Acuan, Rupiah Melemah ke Rp 14.205/US$

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
24 May 2018 10:38
Di kurs acuan, dolar AS sudah menembus Rp 14.200.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kurs acuan bergerak melemah. Di kurs acuan, dolar AS sudah menembus Rp 14.200. 

Pada Kamis (24/5/2018), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.205. Rupiah melemah 0,09% dibandingkan sehari sebelumnya. 

Namun di pasar spot rupiah masih mampu menguat. Pada pukul 10:20 WIB, US$ 1 diperdagangkan di Rp 14.193. Rupiah menguat 0,06%. 

Sementara mata uang regional bergerak variatif. Rupiah bersama yen Jepang, dolar Taiwan, rupee India, dan dolar Singapura mampu menguat. Namun yuan China, won Korea Selatan, ringgit Malaysia, peso Filpina, dan baht Thailand melemah. 

Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang utama Asia terhadap greenback:
 
Mata UangBid TerakhirPerubahan (%)
Yen Jepang109,52+0,50
Yuan China6,39-0,06
Won Korsel1.079,60-0,31
Dolar Taiwan29,95+0,06
Rupee India68,31+0,07
Dolar Singapura1,34+0,01
Ringgit Malaysia3,98-0,13
Peso Filipina52,53-0,14
Baht Thailand32,11-0,06
 
Aliran modal asing di pasar keuangan domestik jadi motor penguatan rupiah di pasar spot. Hingga pukul 10:27 WIB, investor asing membukukan beli bersih Rp 266,25 miliar. Sudah agak lama investor asing tidak mencatatkan beli bersih di pasar saham. 

Namun, penguatan rupiah masih rentan karena dolar AS bisa menguat sewaktu-waktu. Tingginya kebutuhan valas korporasi bisa menjadi batu sandungan bagi rupiah.  

Biasanya sebulan jelang Idul Fitri merupakan puncak impor untuk mengantisipasi kenaikan permintaan. Hal ini bisa menjadi faktor risiko bagi rupiah. 

Harga minyak yang masih tinggi juga bisa membuat rupiah terbeban. Meski hari ini harga minyak jenis brent turun 0,31%, tetapi sejak awal tahun sudah naik 18,93%. 

Indonesia merupakan negara net importir minyak, sehingga kenaikan harga komoditas ini tentu menambah biaya importasinya. Aliran devisa keluar akan lebih besar saat harga komoditas naik, padahal jumlah yang diimpor tidak naik.

TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular