Di Kurs Acuan, Dolar AS Tembus Rp 14.100

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
18 May 2018 10:11
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kurs acuan bergerak melemah.
Foto: REUTERS/Dado Ruvic/Illustration
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kurs acuan bergerak melemah. Begitu juga di pasar spot, dolar AS masih digdaya. 

Pada Jumat (18/5/2018), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.107. Rupiah melemah 0,23% dibandingkan posisi sehari sebelumnya. 

Sementara di pasar spot, US$ 1 pada pukul 10:00 WIB dibanderol Rp 14.135. Rupiah melemah 0,63% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. 

Kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI) belum banyak membantu rupiah. Pasalnya sentimen global sepertinya lebih dominan dan mampu menyeret rupiah ke teritori negatif. 

Harga minyak masih melanjutkan reli meski tidak setinggi kemarin. Saat ini harga minyak brent naik 0,38% ke US$ 79,60/barel dan light sweet bertambah 0,22% menjadi US$ 71,65/barel. 

Kenaikan harga minyak akan semakin memberatkan neraca perdagangan Indonesia, sebagai negara net importir minyak dan produk turunannya. Pada April 2018, impor migas Indonesia tercatat US$ 4,07 miliar atau naik 20,68% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Kenaikan tajam ini sebagian disumbangkan oleh depresiasi nilai tukar yang membuat biaya importasi meningkat. 

Semakin tingginya kebutuhan impor membuat devisa di dalam negeri terkuras. Akibatnya, rupiah pun tidak punya pijakan untuk menguat. 

Selain itu, kenaikan suku bunga acuan BI 7 days reverse repo rate juga sepertinya tertutup oleh kenaikan imbal hasil (yield) obligasi negara AS. Saat ini, yield obligasi AS tenor 10 tahun berada di 3,1242%, naik dibandingkan posisi kemarin di 3,109%. 

Suatu saat, investor akan melihat yield AS yang semakin tinggi ini menjadi menarik. Obligasi AS menjadi instrumen yang seksi karena menawarkan keuntungan lebih. Ketika ini terjadi, maka aliran dana akan tersedot ke AS sehingga tidak banyak yang tersisa bagi negara berkembang, termasuk Indonesia. Rupiah pun rentan untuk kembali melemah. 

Kenaikan yield obligasi menandakan dolar AS sedang diburu sehingga mata uang ini menguat secara global. Di Asia pun greenback cenderung menguat, dan rupiah menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam. 

Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang terhadap dolar AS: 

Mata UangBid TerakhirPerubahan (%)
Yen Jepang110.96-0,18
Yuan China6,37-0,08
Won Korsel1.080,43+0,13
Dolar Taiwan29,92+0,05
Rupee India67,76+0,01
Dolar Singapura1,34-0,04
Ringgit Malaysia3,97-0,21
Peso Filipina52,30-0,08
Baht Thailand32,12-0,09
 
TIM RISET CNBC INDONESIA


(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular