Banyak Sentimen Negatif, Rupiah Melemah di Asia hingga Eropa
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
16 May 2018 16:51

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Namun ternyata tidak hanya di hadapan greenback, rupiah pun tak bertaji melawan mata uang Asia sampai Eropa.
Hari ini, Rabu (16/5/2018), rupiah melemah 0,4%. Tidak hanya terhadap greenback, rupiah pun melemah di hadapan banyak mata uang. Rupiah hanya bisa menguat terhadap euro.
Berikut nilai tukar sejumlah mata uang dunia terhadap rupiah:
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Hari ini, Rabu (16/5/2018), rupiah melemah 0,4%. Tidak hanya terhadap greenback, rupiah pun melemah di hadapan banyak mata uang. Rupiah hanya bisa menguat terhadap euro.
Berikut nilai tukar sejumlah mata uang dunia terhadap rupiah:
Mata Uang | Bid Terakhir |
Ringgit Malaysia | Rp 3.551,03 |
Dolar Singapura | Rp 10.497,76 |
Yuan China | Rp 2.211,27 |
Dolar Australia | Rp 10.537,82 |
Yen Jepang | Rp 127,92 |
Euro | Rp 16.630,00 |
Poundsterling | Rp 19.001,89 |
Dolar Amerika Serikat | Rp 14.088,00 |
![]() |
Sentimen pelemahan rupiah tidak lepas dari pengaruh negatif domestik seperti kondisi keamanan hingga defisit neraca perdagangan. Situasi keamanan Indonesia kembali mencekam setelah merebaknya aksi teror.
Akhir pekan lalu, terjadi peristiwa bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya. Awal pekan ini kembali terjadi pengeboman di Mapolrestabes Surabaya. Teranyar, terjadi serangan di Mapolda Riau yang merenggut korban jiwa baik dari aparat kepolisian maupun pelaku.
Rangkaian aksi kekerasan ini sedikit banyak mempengaruhi persepsi investor terhadap keamanan Indonesia. Investor yang merasa tidak nyaman kemudian memilih keluar.
Kemudian, sentimen negatif juga hadir dari rilis data neraca perdagangan April 2018 yang defisit US$ 1,63 miliar. Ini merupakan defisit terdalam sejak April 2014.
Lalu, investor juga menantikan pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 days reverse repo rate pada esok hari. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia menyebutkan sebagian besar ekonom yang terlibat memperkirakan suku bunga acuan masih akan ditahan. Namun ada pula yang bersuara BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Akhir pekan lalu, terjadi peristiwa bom bunuh diri di 3 gereja di Surabaya. Awal pekan ini kembali terjadi pengeboman di Mapolrestabes Surabaya. Teranyar, terjadi serangan di Mapolda Riau yang merenggut korban jiwa baik dari aparat kepolisian maupun pelaku.
Rangkaian aksi kekerasan ini sedikit banyak mempengaruhi persepsi investor terhadap keamanan Indonesia. Investor yang merasa tidak nyaman kemudian memilih keluar.
Kemudian, sentimen negatif juga hadir dari rilis data neraca perdagangan April 2018 yang defisit US$ 1,63 miliar. Ini merupakan defisit terdalam sejak April 2014.
Lalu, investor juga menantikan pengumuman suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7 days reverse repo rate pada esok hari. Konsensus yang dihimpun CNBC Indonesia menyebutkan sebagian besar ekonom yang terlibat memperkirakan suku bunga acuan masih akan ditahan. Namun ada pula yang bersuara BI akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular