
Rupiah Melemah, Dolar Singapura Mantap Dijual Rp 10.600
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
16 May 2018 09:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura pagi ini bergerak melemah. Pelemahan tersebut disebabkan masih minimnya sentimen positif khususnya dari domestik yang bisa memperkuat rupiah.
Pada Rabu (16/5/2018) pukul 09:15 WIB, SG$ 1 dibanderol Rp 10.487,46. Rupiah melemah 0,50% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Pelemahan rupiah semakin mendorong harga jual dolar Singapura di beberapa bank nasional berada di atas Rp 10.600. Berikut data perdagangan dolar Singapura hingga pukul 09:05 WIB:
Masih minimnya sentimen positif membuat rupiah belum memiliki bensin untuk menguat. Di tengah pasar yang menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) soal kenaikan suku bunga acuan, pergerakan rupiah masih didominasi sentimen negatif.
Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan periode April 2018 yang mengalami defisit hingga US$ 1,63 miliar. Jauh dibandingkan konsensus pasar yang meyakini ada surplus US$ 672 juta.
Defisit neraca perdagangan membuat pelaku pasar menyoroti fundamental ekonomi Indonesia. Ketika defisit neraca perdagangan berlanjut, maka kemungkinan defisit di transaksi berjalan akan semakin lebar pada kuartal II-2018.
Dikhawatirkan kemudian Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) ikut terseret ke zona negatif, seperti yang terjadi pada kuartal I. Ketika NPI terus-menerus defisit, maka rupiah akan kehilangan pijakan penguatannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pada Rabu (16/5/2018) pukul 09:15 WIB, SG$ 1 dibanderol Rp 10.487,46. Rupiah melemah 0,50% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
![]() |
Pelemahan rupiah semakin mendorong harga jual dolar Singapura di beberapa bank nasional berada di atas Rp 10.600. Berikut data perdagangan dolar Singapura hingga pukul 09:05 WIB:
Bank | Harga Beli | Status | Harga Jual | Status |
Bank Mandiri | Rp 10.300,00 | Stagnan | Rp 10,605,00 | Stagnan |
Bank BNI | Rp 10.350,00 | Stagnan | Rp 10.630,00 | Stagnan |
Bank BRI | Rp 10.414,95 | Turun | Rp 10.551,22 | Naik |
Bank BTN | Rp 10.350,00 | Stagnan | Rp 10.663,00 | Stagnan |
Bank BCA | Rp 10.338,00 | Stagnan | Rp 10.570,00 | Stagnan |
Masih minimnya sentimen positif membuat rupiah belum memiliki bensin untuk menguat. Di tengah pasar yang menunggu keputusan Bank Indonesia (BI) soal kenaikan suku bunga acuan, pergerakan rupiah masih didominasi sentimen negatif.
Kemarin, Badan Pusat Statistik (BPS) merilis data neraca perdagangan periode April 2018 yang mengalami defisit hingga US$ 1,63 miliar. Jauh dibandingkan konsensus pasar yang meyakini ada surplus US$ 672 juta.
Defisit neraca perdagangan membuat pelaku pasar menyoroti fundamental ekonomi Indonesia. Ketika defisit neraca perdagangan berlanjut, maka kemungkinan defisit di transaksi berjalan akan semakin lebar pada kuartal II-2018.
Dikhawatirkan kemudian Neraca Pembayaran Indonesia (NPI) ikut terseret ke zona negatif, seperti yang terjadi pada kuartal I. Ketika NPI terus-menerus defisit, maka rupiah akan kehilangan pijakan penguatannya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular