
Mitra Pemuda Kerjakan Proyek Logistik Terintegrasi Rp 1 T
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
15 May 2018 14:54

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Mitra Pemuda Tbk (MTRA) akan mengerjakan dua proyek terbarunya melalui kerjasama operasi (joint operation) dengan CNQC (South Pacific) Holding Pte Ltd, Singapura senilai Rp 1,2 triliun.
Dua proyek baru tersebut diantaranya proyek milik Logos Metrolink Logistic Hub di Bekasi Jawa Barat senilai Rp 1 triliun dan proyek Orea Resort Office dengan nilai kontrak sebesar Rp 200 miliar.
Proyek-proyek baru perseroan tersebut diharapkan mampu memberikan pengaruh positif bagi kinerja keuangan perseroan, setelah pada kuartal-I pendapatan MTRA tercatat turun.
"Untuk proyek Logos itu target kami rampung 2019 mendatang, manajemen optimistis kondisi tahun 2018 akan lebih baik ditandai dengan awal yang baik berupa pengerjaan proyek berskala besar ini," ujar Agung Anggono, Direktur Keuangan dan Sekretaris Perseroan MTRA di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (15/5/2018).
Pada kuartal-I 2018, pendapatan perseroan turun 25,7% menjadi Rp 50,46 miliar dibandingkan dengan pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 67,98 miliar. Penurunan pendapatan tersebut didorong oleh belum kondusifnya bisnis utama perseroan yaitu infrastruktur dan kosntruksi.
Sedangkan laba MTRA pada tiga bulan pertama 2018 tercatat turun 27% menjadi Rp 3,36 miliar dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal-I 2017 sebesar Rp 4,61 miliar.
"Sektor konstruksi kuartal pertama memang agak lesu, jadi proyek yang dipetakan itu sudah dimulai pada 2017 jadi automatically spending untuk infrastruktur itu sudah jangka panjang," tambah Agung dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, dengan bertambahnya kontrak baru dengan CNGC tersebut, perseroan memastikan jumlah target kontrak baru pada 2018 semakin bertambah dari proyeksi sebelumnya yaitu Rp 275 miliar.
"Waktu itu proyeksi kami tanpa ada proyek baru termasuk Logos yang terbesar sekitar Rp 275 miliar, kemungkinan bisa sampai Rp 500 miliar ya karena logis dengan nilai kontrak nya yang mencapai Rp 1 triliun, tambah Agung.
Selain itu, Mitra Pemuda juga berencana menerbitkan Medium Term Note (MTN) senilai Rp 200 miliar. Saat ini, perseroan sedang menunggu peringkat (rating) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang diperkirakan keluar Juni 2018.
"MTN masih dalam proses mudah-mudahan bulan depan udah keluar shadow rating nya, dan size nya juga seperti perkiraan Rp 200 miliar. Kami pakai laporan keuangan pada 2017 ya," ujar Bisman Novel Direktur Utama Mitra Pemuda.
Dana hasil peenrbitan MTN tersebut akan digunakan untuk pembayaran kepada pihak lain (outstanding check), pembelian alat-alat kerja berat konstruksi (heavy equipment) dan modal kerja.Untuk saat ini pinjaman pembiayaan perseroan (funded loan) mencapai Rp 75 miliar atau turun 25% dibandingkan dengan funded loan pada akhir 2017 sebesar Rp 100 miliar.
(hps) Next Article Raih 12 Kontrak, SBMA Bidik Tender ke Cucu Usaha Pertamina
Dua proyek baru tersebut diantaranya proyek milik Logos Metrolink Logistic Hub di Bekasi Jawa Barat senilai Rp 1 triliun dan proyek Orea Resort Office dengan nilai kontrak sebesar Rp 200 miliar.
Proyek-proyek baru perseroan tersebut diharapkan mampu memberikan pengaruh positif bagi kinerja keuangan perseroan, setelah pada kuartal-I pendapatan MTRA tercatat turun.
Pada kuartal-I 2018, pendapatan perseroan turun 25,7% menjadi Rp 50,46 miliar dibandingkan dengan pendapatan di periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 67,98 miliar. Penurunan pendapatan tersebut didorong oleh belum kondusifnya bisnis utama perseroan yaitu infrastruktur dan kosntruksi.
Sedangkan laba MTRA pada tiga bulan pertama 2018 tercatat turun 27% menjadi Rp 3,36 miliar dibandingkan dengan laba bersih pada kuartal-I 2017 sebesar Rp 4,61 miliar.
"Sektor konstruksi kuartal pertama memang agak lesu, jadi proyek yang dipetakan itu sudah dimulai pada 2017 jadi automatically spending untuk infrastruktur itu sudah jangka panjang," tambah Agung dalam kesempatan yang sama.
Sementara itu, dengan bertambahnya kontrak baru dengan CNGC tersebut, perseroan memastikan jumlah target kontrak baru pada 2018 semakin bertambah dari proyeksi sebelumnya yaitu Rp 275 miliar.
"Waktu itu proyeksi kami tanpa ada proyek baru termasuk Logos yang terbesar sekitar Rp 275 miliar, kemungkinan bisa sampai Rp 500 miliar ya karena logis dengan nilai kontrak nya yang mencapai Rp 1 triliun, tambah Agung.
Selain itu, Mitra Pemuda juga berencana menerbitkan Medium Term Note (MTN) senilai Rp 200 miliar. Saat ini, perseroan sedang menunggu peringkat (rating) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang diperkirakan keluar Juni 2018.
"MTN masih dalam proses mudah-mudahan bulan depan udah keluar shadow rating nya, dan size nya juga seperti perkiraan Rp 200 miliar. Kami pakai laporan keuangan pada 2017 ya," ujar Bisman Novel Direktur Utama Mitra Pemuda.
Dana hasil peenrbitan MTN tersebut akan digunakan untuk pembayaran kepada pihak lain (outstanding check), pembelian alat-alat kerja berat konstruksi (heavy equipment) dan modal kerja.Untuk saat ini pinjaman pembiayaan perseroan (funded loan) mencapai Rp 75 miliar atau turun 25% dibandingkan dengan funded loan pada akhir 2017 sebesar Rp 100 miliar.
(hps) Next Article Raih 12 Kontrak, SBMA Bidik Tender ke Cucu Usaha Pertamina
Most Popular