Apa Kata Presiden Jokowi Soal Rupiah yang Terus Terpuruk?

Arys Aditya, CNBC Indonesia
15 May 2018 12:19
Jokowi menyatakan depresiasi rupiah yang terjadi dalam beberapa pekan belakangan sebagai respons wajar.
Foto: Edward Ricardo
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan depresiasi rupiah yang terjadi dalam beberapa pekan belakangan sebagai respons wajar dari normalisasi suku bunga Amerika Serikat.

Jokowi juga menyebut pelemahan rupiah masih lebih baik jika dibandingkan dengan negara-negara lain.

Hal itu ia sampaikan dalam pembukaan rapat terbatas tentang kebijakan ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal (KEM-PPKF) 2019, Selasa (15/5/2018).

"Kita juga harus selalu waspada terhadap resiko terutama ketidakpastian global, ketidakpastian ekonomi global, volatilitas keuangan global yang dipicu kebijakan normalisasi moneter di Amerika Serikat telah banyak mengakibatkan depresiasi mata uang negara-negara di dunia tidak terkecuali di Indonesia," ungkapnya.

"Tapi alhamdulillah dibandingkan negara-negara yang lain kita masih jauh lebih baik."

Dia juga memperingatkan jajarannya untuk mewaspadai faktor eksternal, seperti pergerakan harga minyak, perang dagang Amerika Serikat dan China serta kondisi geopolitik internasional.

"Kita juga perlu menyiapkan mitigasi ketidakpastian global ini serta makan antisipasi pergerakan menuju keseimbangan baru ekonomi global," tuturnya.

Tak hanya itu, Presiden Jokowi juga berharap agar aparat keamanan bisa menjaga stabilitas dalam negeri sehingga organ pemerintah yang lain bisa fokus melakukan pekerjaan untuk menurunkan kemiskinan dan menciptakan lapangan kerja.

Berikutnya, Kepala Negara menginstruksikan bahawannya agar tidak segan mendesain insentif untuk dunia usaha dan serta menghilangkan hambatan perizinan, perbankan, pembiayaan, pajak dan kepabeanan, baik di pusat maupun di daerah.

"Saya minta momentum pertumbuhan ekonomi nasional di Kuartal pertama 2018 ini yang mencapai angka 5,06% terus lebih kita tingkatkan lagi dengan menjaga daya beli meningkatkan investasi dan meningkatkan daya saing ekspor kita."

(dru) Next Article Jokowi Panggil Sri Mulyani Cs Imbas Dolar Rp16.400, Ini Hasilnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular