
Bursa Asia Mayoritas Ditutup Menguat
Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
14 May 2018 19:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia, ditutup mayoritas menguat pada perdagangan hari ini meskipun sempat terpengaruh oleh kabar negosiasi antara Amerika Serikat (AS) dan China terhadap perusahaan teknologi China ZTE.
Dikutip dari CNBC International, indeks Nikkei 225, naik 0,24% ke level 22.813,37. Indeks TOPIX naik 0,32% ke level 1800,70. Indeks Hang Seng naik 1,43% ke level 31.566,29. Indeks SSE Composite, naik 3.182,59. Indeks Strait Times terkoreksi 0,17% ke level 3.564. Indeks Kospi, terkoreksi 0,22% ke level 317,82.
Dari pasar ASEAN, Indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI ditutup menguat 0,21% ke level 1.850,42 walaupun sempat terkoreksi pada pembukaan perdagangan. Sentimen hasil pemilu Malaysia, yang dimenangkan oleh pihak oposisi Barisan Nasional memicu koreksi saham CIMB Group 8,26% dan Air Asia terkoreksi 4,59%. Di sektor konstruksi, harga saham konstruksi mengalami penurunan akibat tertundannya proyek infrasturktur.
Bursa Malaysia, kembali stabil setelah Perdana Menteri Mhathir Mohamad memgumumkan tiga menteri baru untuk memnuhi posisi administrasi pemerintahan.
Di sisi lain, investor kembali menaruh perhatian pada keputusan negosisasi Presiden Donald Trump dengan Presiden Xi Jin Ping mengenai pelarangan ekspor ZTE pekan lalu.
Sebelumnya, AS sempat melarang perusahaan teknologi ZTE untuk mengekspor produk teknologinnya setelah AS menemukan ZTE terkait pengiriman illegal ke Iran. Kini Donald Trump dengan ZTE, sedang mengadakan diskusi untuk memutusakan apakah perusahaan tersebut untuk kembali berbisnis secepatnya.
Keputusan AS tersebut, diharapkan akan kembali meredam ketegangan tensi perang dagang dan menghasilkan keputusan yang menguntungkan antar kedua belah pihak. Strategist Mizuho Bank, Chang Wei Liang menyatakan bahwa diskusi tersebut akan menentukan bagaimana AS sebagai pemangku kepentingan akan menentukan arah kebijakan perang dagang.
"Saat ini, beberapa orang berekspektasi akan adannya kemungkinan konfrontasi, namun kami percaya pihak AS sebagai actor rasional telah melakukan yang terbaik dalam merumuskan kebijakan yang akan menguntungkan kedua belah pihak dan menghindari keputusan yang bersifat destruktif", ujar Chang Wei Liang.
(hps) Next Article Respons Data Ekonomi, Bursa Asia Mayoritas Ditutup Hijau
Dikutip dari CNBC International, indeks Nikkei 225, naik 0,24% ke level 22.813,37. Indeks TOPIX naik 0,32% ke level 1800,70. Indeks Hang Seng naik 1,43% ke level 31.566,29. Indeks SSE Composite, naik 3.182,59. Indeks Strait Times terkoreksi 0,17% ke level 3.564. Indeks Kospi, terkoreksi 0,22% ke level 317,82.
Dari pasar ASEAN, Indeks FTSE Bursa Malaysia KLCI ditutup menguat 0,21% ke level 1.850,42 walaupun sempat terkoreksi pada pembukaan perdagangan. Sentimen hasil pemilu Malaysia, yang dimenangkan oleh pihak oposisi Barisan Nasional memicu koreksi saham CIMB Group 8,26% dan Air Asia terkoreksi 4,59%. Di sektor konstruksi, harga saham konstruksi mengalami penurunan akibat tertundannya proyek infrasturktur.
Di sisi lain, investor kembali menaruh perhatian pada keputusan negosisasi Presiden Donald Trump dengan Presiden Xi Jin Ping mengenai pelarangan ekspor ZTE pekan lalu.
Sebelumnya, AS sempat melarang perusahaan teknologi ZTE untuk mengekspor produk teknologinnya setelah AS menemukan ZTE terkait pengiriman illegal ke Iran. Kini Donald Trump dengan ZTE, sedang mengadakan diskusi untuk memutusakan apakah perusahaan tersebut untuk kembali berbisnis secepatnya.
Keputusan AS tersebut, diharapkan akan kembali meredam ketegangan tensi perang dagang dan menghasilkan keputusan yang menguntungkan antar kedua belah pihak. Strategist Mizuho Bank, Chang Wei Liang menyatakan bahwa diskusi tersebut akan menentukan bagaimana AS sebagai pemangku kepentingan akan menentukan arah kebijakan perang dagang.
"Saat ini, beberapa orang berekspektasi akan adannya kemungkinan konfrontasi, namun kami percaya pihak AS sebagai actor rasional telah melakukan yang terbaik dalam merumuskan kebijakan yang akan menguntungkan kedua belah pihak dan menghindari keputusan yang bersifat destruktif", ujar Chang Wei Liang.
(hps) Next Article Respons Data Ekonomi, Bursa Asia Mayoritas Ditutup Hijau
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular