
AS Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem, Wall Street Siap Menguat
Houtmand P Saragih & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
14 May 2018 17:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Pada perdagangan hari ini (14/5/2018,) Wall Street berpotensi dibuka menguat. Hal ini terlihat dari kontrak futures tiga indeks saham utama AS: kontrak futures Dow Jones mengimplikasikan kenaikan 108 poin pada saat pembukaan, sementara S&P 500 dan Nasdaq diimplikasikan naik masing-masing sebesar 9 dan 25 poin.
Sentimen positif bagi Wall Street datang dari pemberitaan bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He China akan bertolak ke AS pada 15-19 Mei mendatang guna melakukan negosiasi di bidang perdagangan, seperti dikutip dari Reuters.
Liu He merupakan orang kepercayaan Presiden Xi Jinping dalam urusan ekonomi. Mengutip Bloomberg, Liu He akan ditemani beberapa pejabat penting dari Negeri Panda seperti Menteri Perdagangan Zhong Shan, pejabat kementerian keuangan, dan perwakilan dari bank sentral.
Adanya negosiasi lanjutan oleh AS dan China tentu merupakan kabar positif bagi pasar saham. Pasalnya, pertemuan pertama antar kedua negara yang digelar pada 3-4 Mei silam tak berbuah manis. Kala itu, Trump menyebut bahwa China seolah enggan melepaskan diri dari surplus perdagangan yang besar dengan Negeri Paman Sam.
Begitu cepatnya negosiasi lanjutan nampaknya didorong oleh sikap Trump yang ingin membantu melepaskan raksasa teknologi asal China yakni ZTE dari sanksi yang belum lama ini dikenakan. Sebelumnya, produsen ponsel asal China tersebut dilarang untuk membeli komponen dari perusahaan asal AS selama tujuh tahun lamanya.
Pelarangan tersebut merupakan imbas dari kegagalan ZTE dalam mematuhi kesepakatan dengan pemerintahan AS setelah terbukti bersalah tahun lalu di pengadilan federal Texas karena mengirimkan produknya secara ilegal ke Iran.
"Presiden Xi dan Saya sedang berusaha bersama untuk membuka kembali akses bisnis bagi perusahaan pembuat ponsel pintar raksasa asal China, ZTE, dengan cepat. Terlalu banyak pekerjaan yang hilang di China. Kementerian Perdagangan sudah diinstruksikan untuk menyelesaikannya!" tegas Trump melalui akun Twitter pribadinya.
Jika kesepakatan antar kedua negara bisa tercapai, maka pemulihan ekonomi dunia dimungkinkan untuk berlanjut dan satu ketidakpastian yang dihadapi pelaku pasar pun akan lenyap.
Di sisi lain, investor akan mencermati perkembangan dari kebijakan luar negeri AS. Pada hari ini, AS akan memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Saat ini, aksi protes sudah dilakukan oleh warga Palestina, dimana 7 orang dikabarkan meninggal dan 512 lainnya mengalami luka-luka. Menurut tentara Israel, sebanyak 15.000 warga Palestina ikut berpartisipasi dalam protes ini.
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Sentimen positif bagi Wall Street datang dari pemberitaan bahwa Wakil Perdana Menteri Liu He China akan bertolak ke AS pada 15-19 Mei mendatang guna melakukan negosiasi di bidang perdagangan, seperti dikutip dari Reuters.
Liu He merupakan orang kepercayaan Presiden Xi Jinping dalam urusan ekonomi. Mengutip Bloomberg, Liu He akan ditemani beberapa pejabat penting dari Negeri Panda seperti Menteri Perdagangan Zhong Shan, pejabat kementerian keuangan, dan perwakilan dari bank sentral.
Begitu cepatnya negosiasi lanjutan nampaknya didorong oleh sikap Trump yang ingin membantu melepaskan raksasa teknologi asal China yakni ZTE dari sanksi yang belum lama ini dikenakan. Sebelumnya, produsen ponsel asal China tersebut dilarang untuk membeli komponen dari perusahaan asal AS selama tujuh tahun lamanya.
Pelarangan tersebut merupakan imbas dari kegagalan ZTE dalam mematuhi kesepakatan dengan pemerintahan AS setelah terbukti bersalah tahun lalu di pengadilan federal Texas karena mengirimkan produknya secara ilegal ke Iran.
"Presiden Xi dan Saya sedang berusaha bersama untuk membuka kembali akses bisnis bagi perusahaan pembuat ponsel pintar raksasa asal China, ZTE, dengan cepat. Terlalu banyak pekerjaan yang hilang di China. Kementerian Perdagangan sudah diinstruksikan untuk menyelesaikannya!" tegas Trump melalui akun Twitter pribadinya.
Jika kesepakatan antar kedua negara bisa tercapai, maka pemulihan ekonomi dunia dimungkinkan untuk berlanjut dan satu ketidakpastian yang dihadapi pelaku pasar pun akan lenyap.
Di sisi lain, investor akan mencermati perkembangan dari kebijakan luar negeri AS. Pada hari ini, AS akan memindahkan kedutaan besarnya di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Saat ini, aksi protes sudah dilakukan oleh warga Palestina, dimana 7 orang dikabarkan meninggal dan 512 lainnya mengalami luka-luka. Menurut tentara Israel, sebanyak 15.000 warga Palestina ikut berpartisipasi dalam protes ini.
Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular