Penguatan Rupiah Terbentang dari Asia hingga Eropa
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
11 May 2018 14:21
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah bergerak menguat terhadap berbagai mata uang. Penguatan rupiah membentang dari Asia sampai Eropa.
Pada Jumat (11/5/2018), US$ 1 di pasar spot pukul 14:15 WIB diperdagangkan di Rp 14.025. Rupiah menguat 0,36%.
Rupiah tidak hanya menguat di hadapan greenback. Apresiasi rupiah juga terjadi terhadap mata uang Asia. Bahkan ringgit Malaysia melemah sampai 0,46% di hadapan rupiah.
Di Eropa, rupiah pun digdaya. Di hadapan poundsterling, rupiah menguat 0,45%.
Kode keras dari Bank Indonesia (BI) menjadi faktor utama apresiasi rupiah. Hari ini, Gubernur BI Agus DW Martowardojo merilis pernyataan yang cukup menghebohkan. Eks Menteri Keuangan tersebut menegaskan bank sentral punya ruang yang besar untuk menaikkan suku bunga acuan.
Menurut pandangan BI, melemahnya nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir sudah tidak lagi sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia. Terkait hal tersebut, dan melihat masih besarnya potensi tantangan dari kondisi global yang dapat berpotensi menganggu kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah panjang, BI akan secara tegas dan konsisten mengarahkan dan memprioritaskan kebijakan moneter pada terciptanya stabilitas.
"Dengan mempertimbangkan hal tersebut, BI memiliki ruang yang cukup besar untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan. Respons kebijakan tersebut akan dijalankan secara konsisten dan pre-emptive untuk memastikan keberlangsungan stabilitas," tegas Agus.
Jika BI benar-benar menaikkan suku bunga acuan, maka Indonesia bisa kembali dipandang menarik di mata investor asing. Dana asing pun masuk ke Indonesia. Di pasar saham, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 42,28 miliar hingga pukul 14:20 WIB.
Kembalinya dana asing menjadi penopang penguatan rupiah. Kini rupiah sedang berada dalam masa bulan madu dengan mencatat kinerja terbaik di Asia hingga Eropa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Jumat (11/5/2018), US$ 1 di pasar spot pukul 14:15 WIB diperdagangkan di Rp 14.025. Rupiah menguat 0,36%.
Rupiah tidak hanya menguat di hadapan greenback. Apresiasi rupiah juga terjadi terhadap mata uang Asia. Bahkan ringgit Malaysia melemah sampai 0,46% di hadapan rupiah.
| Mata Uang | Bid Terakhir | Change (%) |
| Ringgit Malaysia | Rp 3.544,14 | +0,46 |
| Dolar Singapura | Rp 10.481,46 | +0,35 |
| Dolar Australia | Rp 10.566,87 | +0,29 |
| Yuan China | Rp 2.209,65 | +0,21 |
| Yen Jepang | Rp 128,21 | +0,30 |
| Poundsterling | Rp 18.934,01 | +0,45 |
| Dolar Amerika Serikat | Rp 14.025 | +0,36 |
Kode keras dari Bank Indonesia (BI) menjadi faktor utama apresiasi rupiah. Hari ini, Gubernur BI Agus DW Martowardojo merilis pernyataan yang cukup menghebohkan. Eks Menteri Keuangan tersebut menegaskan bank sentral punya ruang yang besar untuk menaikkan suku bunga acuan.
Menurut pandangan BI, melemahnya nilai tukar rupiah dalam beberapa pekan terakhir sudah tidak lagi sejalan dengan kondisi fundamental ekonomi Indonesia. Terkait hal tersebut, dan melihat masih besarnya potensi tantangan dari kondisi global yang dapat berpotensi menganggu kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah panjang, BI akan secara tegas dan konsisten mengarahkan dan memprioritaskan kebijakan moneter pada terciptanya stabilitas.
"Dengan mempertimbangkan hal tersebut, BI memiliki ruang yang cukup besar untuk menyesuaikan suku bunga kebijakan. Respons kebijakan tersebut akan dijalankan secara konsisten dan pre-emptive untuk memastikan keberlangsungan stabilitas," tegas Agus.
Jika BI benar-benar menaikkan suku bunga acuan, maka Indonesia bisa kembali dipandang menarik di mata investor asing. Dana asing pun masuk ke Indonesia. Di pasar saham, investor asing mencatatkan beli bersih Rp 42,28 miliar hingga pukul 14:20 WIB.
Kembalinya dana asing menjadi penopang penguatan rupiah. Kini rupiah sedang berada dalam masa bulan madu dengan mencatat kinerja terbaik di Asia hingga Eropa.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Tags
Related Articles
Recommendation
Most Popular