
Rupiah Menguat, Bank Turunkan Harga Jual Dolar Singapura
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
11 May 2018 09:23

Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura pagi ini bergerak menguat. Sentimen pelemahan dolar Singapura didorong semakin menyempitnya selisih imbal hasil (yield) antara obligasi pemerintah Negeri Singa dengan Amerika Serikat (AS).
Pada Jumat (11/5/2018) pukul 09:00 WIB, SG$ 1 dibanderol Rp 10.500,93. Rupiah menguat 0,16% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
(insert grafis)
Penguatan rupiah berdampak kepada penurunan harga jual dolar Singapura di beberapa bank nasional. Kini, dolar Singapura mulai dijual di kisaran Rp 10.500.
Sentimen pelemahan dolar Singapura didorong oleh selisih atau spread imbal hasil obligasi pemerintah Singapura dan AS yang semakin menyempit. Ini menyebabkan dana asing keluar dari Singapura menuju ke AS.
Imbal hasil obligasi pemerintah Singapura pagi ini berada di posisi 2,605%. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS berada di angka 2,96%.
Dengan menyempitnya spread imbal hasil ini, investor asing di Singapura lebih memilih menaruh dananya ke AS sehingga membuat persediaan valas di negeri tersebut akan berkurang. Akibatnya akan mendorong dolar Singapura bergerak melemah dan memberi kesempatan pada rupiah untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pada Jumat (11/5/2018) pukul 09:00 WIB, SG$ 1 dibanderol Rp 10.500,93. Rupiah menguat 0,16% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
(insert grafis)
![]() |
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.287,00 | Rp 10,592,00 |
Bank BNI | Rp 10.318,00 | Rp 10.618,00 |
Bank BRI | Rp 10.417,75 | Rp 10.552,03 |
Bank BTN | Rp 10.327,00 | Rp 10.644,00 |
Bank BCA | Rp 10.395,00 | Rp 10.628,00 |
Sentimen pelemahan dolar Singapura didorong oleh selisih atau spread imbal hasil obligasi pemerintah Singapura dan AS yang semakin menyempit. Ini menyebabkan dana asing keluar dari Singapura menuju ke AS.
Imbal hasil obligasi pemerintah Singapura pagi ini berada di posisi 2,605%. Sementara imbal hasil obligasi pemerintah AS berada di angka 2,96%.
![]() |
Dengan menyempitnya spread imbal hasil ini, investor asing di Singapura lebih memilih menaruh dananya ke AS sehingga membuat persediaan valas di negeri tersebut akan berkurang. Akibatnya akan mendorong dolar Singapura bergerak melemah dan memberi kesempatan pada rupiah untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular