
Jelang Akhir Pekan, Bursa Saham Asia Kompak Dibuka Menguat
Tim CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
11 May 2018 09:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia dibuka di zona positif pada perdagangan hari ini menjelang akhir pekan. Penguatan yang dicatatkan Wall Street meredakan kecemasan investor akan risiko geopolitik dari rencana Amerika Serikat (AS) membuka kantor kedutaan besarnya di Yerusalem minggu depan, AFP melaporkan.
Indeks acuan Nikkei 225 bertambah 0,24% menjadi 22.551,88 di sesi perdagangan awal pagi ini. Bursa saham Korea Selatan juga dibuka menguat, dimana indeks Kospi naik 0,55%.
Demikian pula denga bursa saham Singapura, dimana indeks Strait Times naik 0,61% ke level 3.559,07. Indeks Shanghai dibuka menguat 0,17% ke level 3.179,8, sementara indeks Hang Seng dibuka naik 1,11% ke level 31.151,8. Dan IHSG dibuka Menguat 0,27% ke 5.923,09 poin.
Dari Amerika Serikat (AS) Wall Street, tiga indeks utama mencatat kenaikan yang cukup solid. Dow Jones Industrial Average (DJIA) menguat 0,8%, S&P 500 naik 0,94%, dan Nasdaq bertambah 0,89%.
Meredanya ketakutan atas kenaikan suku bunga acuan yang kelewat agresif oleh the Federal Reserve telah membuka ruang bagi ibursa saham Asia untuk menguat. Kemarin (10/5/2018), inflasi AS periode April diumumkan di level 0,2% MoM, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 0,3% MoM.
Tingkat inflasi yang masih terjaga lantas menimbulkan persepsi bahwa kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini masih akan dilakukan sebanyak 3 kali, sesuai dengan rencana awal.
Sentimen positif bagi Asia datang dari rencana pertemuan antara Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 12 Juni mendatang yang akan dilakukan di Singapura.
Pertemuan ini terbilang bersejarah. Pasalnya, belum pernah sekalipun Presiden AS dan Pemimpin Korea Utara bertemu secara empat mata. Malahan, Trump dan Kim Jong Un sempat terlibat perang kata-kata yang begitu panas pada tahun lalu.
Trump sempat memanggil Kim Jong Un dengan sebutan 'Little Rocket Man', sementara Kim Jong Un memanggil mantan taipan properti tersebut dengan sebutan 'tua'.
Denuklirisasi akan menjadi fokus utama dari pertemuan ini. Jika denuklirisasi secara penuh benar dilakukan oleh Korea Utara, maka satu ketidakpastian yang dihadapi pelaku pasar akan menghilang.
(hps/hps) Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
Indeks acuan Nikkei 225 bertambah 0,24% menjadi 22.551,88 di sesi perdagangan awal pagi ini. Bursa saham Korea Selatan juga dibuka menguat, dimana indeks Kospi naik 0,55%.
Demikian pula denga bursa saham Singapura, dimana indeks Strait Times naik 0,61% ke level 3.559,07. Indeks Shanghai dibuka menguat 0,17% ke level 3.179,8, sementara indeks Hang Seng dibuka naik 1,11% ke level 31.151,8. Dan IHSG dibuka Menguat 0,27% ke 5.923,09 poin.
Meredanya ketakutan atas kenaikan suku bunga acuan yang kelewat agresif oleh the Federal Reserve telah membuka ruang bagi ibursa saham Asia untuk menguat. Kemarin (10/5/2018), inflasi AS periode April diumumkan di level 0,2% MoM, lebih rendah dari konsensus yang sebesar 0,3% MoM.
Tingkat inflasi yang masih terjaga lantas menimbulkan persepsi bahwa kenaikan suku bunga acuan pada tahun ini masih akan dilakukan sebanyak 3 kali, sesuai dengan rencana awal.
Sentimen positif bagi Asia datang dari rencana pertemuan antara Donald Trump dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un pada 12 Juni mendatang yang akan dilakukan di Singapura.
Pertemuan ini terbilang bersejarah. Pasalnya, belum pernah sekalipun Presiden AS dan Pemimpin Korea Utara bertemu secara empat mata. Malahan, Trump dan Kim Jong Un sempat terlibat perang kata-kata yang begitu panas pada tahun lalu.
Trump sempat memanggil Kim Jong Un dengan sebutan 'Little Rocket Man', sementara Kim Jong Un memanggil mantan taipan properti tersebut dengan sebutan 'tua'.
Denuklirisasi akan menjadi fokus utama dari pertemuan ini. Jika denuklirisasi secara penuh benar dilakukan oleh Korea Utara, maka satu ketidakpastian yang dihadapi pelaku pasar akan menghilang.
(hps/hps) Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
Most Popular