Inflasi AS Lemah, Wall Street Lanjutkan Reli

Prima Wirayani, CNBC Indonesia
11 May 2018 06:41
Inflasi AS bulan April tercatat 0,2%, lebih rendah dari perkiraan ekonom 0,3%.
Foto: REUTERS/Brendan McDermid
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks acuan Wall Street mencatatkan reli pada perdagangan hari Kamis (10/5/2018) menyusul pengumuman data inflasi Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari perkiraan.

Dow Jones Industrial Average melonjak 0,8% menjadi 24.739,53 dan membukukan penguatan selama enam hari berturut-turut. S&P 500 bertambah 0,9% menjadi 2.723,07 dengan sektor peralatan dan telekomunikasi sama-sama naik lebih dari 1%.

Sementara itu, Nasdaq Composite menguat 0,9% dan ditutup di level 7.404,97 dengan saham Apple menyentuh posisi tertingginya dalam sejarah, tulis CNBC International.

Saham-saham teknologi secara umum menjadi penyebab menguatnya indeks-indeks acuan tersebut. Sektor teknologi naik sekitar 1,3% karena Apple, Facebook, Amazon, dan induk Google, Alphabet, semua ditutup menguat.

Departemn Tenaga Kerja AS merilis data indeks harga konsumen yang naik 0,2% di bulan April sementara konsensus ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan inflasi akan naik 0,3%. Inflasi yang lebih rendah dari perkiraan itu meredakan kecemasan akan pengetatan kebijakan moneter bank sentral AS, Federal Reserve, yang lebih cepat dari perkiraan pasar.


Hingga hari Kamis, perkiraan pasar akan kenaikan suku bunga di bulan Juni mencapai 100% dan 76% di bulan September. Hal ini sejalan dengan proyeksi suku bunga The Fed yang diumumkan bulan Maret ketika bank sentral terakhir kali menaikkan suku bunga acuannya.

"Inflasi naik secara bertahap, namun sepertinya tidak akan menambah gejolak seperti yang kita lihat baru-baru ini," kata Mike Bailey, direktur riset di FBB Capital Partners.
(prm) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular