
Surat Utang RI Tak Laku, Kemenkeu: Pasar Masih Volatile
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
09 May 2018 10:10

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Keuangan angkat bicara mengenai lelang surat utang yang kembali sepi peminat. Ini merupakan kali ketiga hasil lelang obligasi negara jauh dari kata memuaskan.
Direktur Strategis dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Scenaider Siahaan memiliki alasan tersendiri soal rendahnya penawaran dalam lelang lima seri obligasi terakhir.
"Kelihatannya investor masih wait and see karena pasar masih volatile," kata Scenaider melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/5/2018).
Dalam lima seri obligasi negara yang dilakukan, total penawaran yang masuk hanya sekitar Rp 7,19 triliun. Berdasarkan jumlah tersebut, pemerintah pun memutuskan untuk tidak memenangkan seluruh penawaran yang masuk.
"Sekarang darling investor ke US Treasury," tambah Scenaider saaat ditanya apakah timing lelang yang dilakukan tidak tepat.
Melalui siaran pers Kementerian Keuangan, keputusan untuk tidak memenangkan penawaran tersebut telah mempertimbangkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto yang sudah mencapai 45%.
Selain itu, tingkat imbal hasil yang disampaikan oleh investor relatif di luar kewajaran yang diterima. Maka dari itu, pemerintah memutuskan untuk tidak menerima semua penawaran yang disampaikan oleh para peserta lelang.
(dru) Next Article Pemerintah Siap Rilis ORI 017 Pada 15 Juni 2020
Direktur Strategis dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Scenaider Siahaan memiliki alasan tersendiri soal rendahnya penawaran dalam lelang lima seri obligasi terakhir.
"Kelihatannya investor masih wait and see karena pasar masih volatile," kata Scenaider melalui pesan singkatnya kepada CNBC Indonesia, Rabu (9/5/2018).
"Sekarang darling investor ke US Treasury," tambah Scenaider saaat ditanya apakah timing lelang yang dilakukan tidak tepat.
Melalui siaran pers Kementerian Keuangan, keputusan untuk tidak memenangkan penawaran tersebut telah mempertimbangkan realisasi penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) neto yang sudah mencapai 45%.
Selain itu, tingkat imbal hasil yang disampaikan oleh investor relatif di luar kewajaran yang diterima. Maka dari itu, pemerintah memutuskan untuk tidak menerima semua penawaran yang disampaikan oleh para peserta lelang.
(dru) Next Article Pemerintah Siap Rilis ORI 017 Pada 15 Juni 2020
Most Popular