Lelang Surat Utang Tidak Laku, Ini Sebabnya

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 May 2018 16:31
Lelang hari ini memang berlangsung dalam waktu yang kurang tepat. Sebab, rupiah sedang melemah cukup dalam.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah melelang lima seri Surat Berharga Negara (SBN). Lelang berlangsung kurang bergairah, dan pemerintah tidak memenangkan seluruh penawaran yang masuk. 

Mengutip keterangan tertulis Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Selasa (8/5/2018), berikut lima seri obligasi yang dilelang hari ini:
  • SPN12180809 (tenor 3 bulan), penawaran yang masuk Rp 2,2 triliun.
  • SPN12190510 (tenor 1 tahun), penawaran yang masuk Rp 2,3 triliun.
  • FR0063 (tenor 5 tahun), penawaran yang masuk Rp 2,06 triliun.
  • FR0065 (tenor 15 tahun), penawaran yang masuk Rp 0,21 triliun.
  • FR0075 (tenor 20 tahun), penawaran yang masuk Rp 0,41 triliun. 
Total penawaran yang masuk sangat minim, yaitu Rp 7,19 triliun. Dari jumlah tersebut, pemerintah memutuskan untuk tidak memenangkan seluruh penawaran yang masuk. 

"Dengan mempertimbangkan kondisi realisasi penerbitan SBN neto sampai hari ini yang mencapai 45%, posisi kas pemerintah dalam kondisi yang aman, dan tingkat imbal hasil yang disampaikan oleh investor relatif di luar kewajaran yang dapat diterima, maka pemerintah memutuskan untuk tidak menerima semua penawaran yang disampaikan oleh peserta lelang," sebut pernyataan Kemenkeu. 

Kurang Tepat

Lelang hari ini memang berlangsung dalam waktu yang kurang tepat. Sebab, rupiah sedang melemah cukup dalam. 

Pada pukul 16:00 WIB, US$ 1 di pasar spot dihargai Rp 14.045. Rupiah melemah 0,36 % dibandingkan penutupan hari sebelumnya. 

Rupiah dibuka stagnan pada perdagangan hari ini. Namun seiring perjalanan pasar, rupiah terus melemah dan menembus level Rp 14.000/US$. Rupiah mencapai posisi terlemahnya sejak akhir 2015. 


Lelang Obligasi Negara Tidak Laku, Ini SebabnyaReuters
Kala rupiah melemah, maka berinvestasi di aset-aset berbasis mata uang ini menjadi kurang menarik karena harganya turun. Akibatnya investor cenderung menghindari Indonesia, dan kalaupun masuk mereka meminta premi yang tinggi. 

Di pasar saham, nilai jual bersih investor asing mencapai Rp 180,89 miliar pada perdagangan hari ini. Investor pun nampak kurang berminat terhadap SBN. 

Bila hal seperti ini terus berlangsung, maka bisa mengancam keberlangsungan anggaran negara. Sebab, penerimaan negara belum bisa membiayai seluruh belanja sehingga harus ada penambal dari utang.  

Jika ini terus berlanjut, dikhawatirkan pemerintah akan sulit memenuhi target pembiayaan dari utang sampai tenggat waktu yang dibutuhkan. Saat itu terjadi, maka pemerintah akan semakin dipojokkan (cornered) oleh pasar yang meminta imbal hasil (yield) tinggi. Dampaknya adalah beban anggaran negara semakin berat.

TIM RISET CNBC INDONESIA




(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular