
Nilai Tukar yang Nyaman Buat Investor Rp 13.000-Rp 13.500/US$
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
08 May 2018 11:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI) Samsul Hidayat mengatakan pelemahan rupiah yang sempat menyentuh di Rp 14.030/US$ membuat investor menghitung ulang investasi mereka.
"Kami berharap ada stabilitas, dan pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menjaga fluktuasi nilai tukar kita di titik ideal, misalnya di Rp 13.000-Rp 13.500 seperti kemarin," kata Samsuldi Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Lebih lanjut, ia mengakui, pelemahan mata uang Garuda membuat sedikit gejolak kepada investor. "Memang mayoritas kepemilikan saham kita adalah asing, dan saya kira mereka sedang membuat re-balancing dari sisi portofolio mereka, karena mereka mengukur faktor risiko dari nilai tukar yang ada," jelas Samsul.
Namun, dengan kinerja emiten yang masih terbilang baik di kuartal I 2018, terbukti dengan dicatatkannya peningkatan laba dari sejumlah emiten ini menunjukkan kinerja pasar modal masih cukup meyakinkan.
Kondisi global ekonomi global secara umum, tambah Samsul, hanya menjadi isu-isu saja bagi investor. Ia menilai, yang terpenting sekarang adalah fluktuasinya tidak terlalu tajam, karena jika terlalu tajam hal itu yang akan menjadi masalah.
(hps) Next Article Ukur Langkah BEI Tingkatkan Transaksi di Bursa
"Kami berharap ada stabilitas, dan pemerintah mengeluarkan kebijakan untuk menjaga fluktuasi nilai tukar kita di titik ideal, misalnya di Rp 13.000-Rp 13.500 seperti kemarin," kata Samsuldi Gedung BEI, Jakarta, Selasa (8/5/2018).
Lebih lanjut, ia mengakui, pelemahan mata uang Garuda membuat sedikit gejolak kepada investor. "Memang mayoritas kepemilikan saham kita adalah asing, dan saya kira mereka sedang membuat re-balancing dari sisi portofolio mereka, karena mereka mengukur faktor risiko dari nilai tukar yang ada," jelas Samsul.
Kondisi global ekonomi global secara umum, tambah Samsul, hanya menjadi isu-isu saja bagi investor. Ia menilai, yang terpenting sekarang adalah fluktuasinya tidak terlalu tajam, karena jika terlalu tajam hal itu yang akan menjadi masalah.
(hps) Next Article Ukur Langkah BEI Tingkatkan Transaksi di Bursa
Most Popular