Di Kurs Acuan, Dolar AS Sudah Sentuh Rp 14.036
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
08 May 2018 10:11

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kurs acuan melemah. Pelemahan juga terjadi di pasar spot, dan dolar AS terus melaju di kisaran Rp 14.000.
Pada Selasa (8/5/2018), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.036. Rupiah melemah signifikan 0,57% dibandingkan hari sebelumnya.
Di pasar spot, US$ 1 pada pukul 10:00 WIB dihargai Rp 14.037. Rupiah melemah 0,3% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Rupiah berpotensi melemah pada perdagangan hari ini. Berbagai sentimen negatif mendera mata uang Tanah Air.
Kenaikan harga minyak dikombinasikan dengan depresiasi rupiah membuat biaya impor minyak maupun produk turunannya naik. Mengutip Reuters, impor minyak Indonesia pada kuartal I-2018 naik lebih dari US$ 1 miliar (Rp 14 triliun).
Di pasar keuangan, aksi jual investor juga menghantui rupiah. Nilai jual bersih investor asing di pasar saham pada pukul 09:45 WIB mencapai Rp 112 miliar.
Agar rupiah tidak melemah lebih lanjut, Bank Indonesia tentu akan melakukan intervensi di pasar. Namun dengan konsekuensi penurunan cadangan devisa.
Hari ini, aka nada pengumuman angka cadangan devisa per akhir April 2018. Jika diketahui cadangan devisa tergerus signifikan, maka akan menjadi sentimen negatif lagi bagu rupiah karena Indonesia akan dinilai semakin rentan.
Sementara di pasar Non-Deliverable Forward (NDF), dolar AS sudah diperdagangkan di kisaran Rp 14.270-14.280. BI perlu melakukan intervensi besar-besaran agar rupiah di pasar spot tidak mencapai level tersebut.
Sedangkan di Asia, mata uang regional bergerak variatif. Hanya won Korea Selatan yang dinamikanya cukup ekstrem, menguat labih dari 1%, tetapi mata uang lainnya hanya bergerak dalam rentang tipis.
Berikut pergerakan nilai tukar sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lesu di Kurs Tengah BI, Rupiah Jaya di Pasar Spot
Pada Selasa (8/5/2018), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 14.036. Rupiah melemah signifikan 0,57% dibandingkan hari sebelumnya.
Di pasar spot, US$ 1 pada pukul 10:00 WIB dihargai Rp 14.037. Rupiah melemah 0,3% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Kenaikan harga minyak dikombinasikan dengan depresiasi rupiah membuat biaya impor minyak maupun produk turunannya naik. Mengutip Reuters, impor minyak Indonesia pada kuartal I-2018 naik lebih dari US$ 1 miliar (Rp 14 triliun).
Di pasar keuangan, aksi jual investor juga menghantui rupiah. Nilai jual bersih investor asing di pasar saham pada pukul 09:45 WIB mencapai Rp 112 miliar.
Agar rupiah tidak melemah lebih lanjut, Bank Indonesia tentu akan melakukan intervensi di pasar. Namun dengan konsekuensi penurunan cadangan devisa.
Hari ini, aka nada pengumuman angka cadangan devisa per akhir April 2018. Jika diketahui cadangan devisa tergerus signifikan, maka akan menjadi sentimen negatif lagi bagu rupiah karena Indonesia akan dinilai semakin rentan.
Sementara di pasar Non-Deliverable Forward (NDF), dolar AS sudah diperdagangkan di kisaran Rp 14.270-14.280. BI perlu melakukan intervensi besar-besaran agar rupiah di pasar spot tidak mencapai level tersebut.
Sedangkan di Asia, mata uang regional bergerak variatif. Hanya won Korea Selatan yang dinamikanya cukup ekstrem, menguat labih dari 1%, tetapi mata uang lainnya hanya bergerak dalam rentang tipis.
Berikut pergerakan nilai tukar sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS:
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 108.95 | +0,14 |
Yuan China | 6,36 | -0.01 |
Won Korsel | 1.077,75 | +1,28 |
Dolar Taiwan | 29,77 | +0,04 |
Dolar Singapura | 1,34 | -0,01 |
Ringgit Malaysia | 3,95 | -0,01 |
Peso Filipina | 51,88 | +0,05 |
Baht Thailand | 31,86 | -0,01 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Lesu di Kurs Tengah BI, Rupiah Jaya di Pasar Spot
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular