
Twit Trump Bikin Bingung Lagi, Bursa Asia Dibuka Bervariasi
Tim CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
08 May 2018 08:59

Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham asia dibuka bervariasi, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan akan keluar dari kesepakatan nuklir negaranya dengan Iran.
Indeks acuan Nikkei 225 berkurang 0,06% menjadi 22.453,29 di sesi perdagangan awal pagi ini. Indeks ASX 200 di Australia bertambah 0,32% menjadi 6.103,8 sementara indeks Kospi di Korea Selatan melompat 0,47% ke level 2.472,91, menurut data CNBC International pukul 7:31 WIB.
Demikian pula dengan bursa saham Singapura dimana indeks Strait Times naik tipis 0,07%, bursa saham Hong Kong juga menguat, indeks Hang Seng naik 0,4% dan Shanghai Composite dibuka flat.
Dini hari tadi, indeks-indeks utama Wall Street membukukan kenaikan pada penutupan perdagangan hari Senin meskipun posisi tersebut lebih rendah daripada pergerakan di sesi perdagangan siang hari.
Dow Jones Industrial Average naik 94,81 poin atau 0,39% menjadi 24.357,32 setelah sempat menguat hingga 200 poin. S&P 500 menguat 0,4% ke level 2.672,63 sementara Nasdaq Composite merangkak naik 0,8% menjadi 6.265,21.
Kenaikan harga minyak juga berhasil menjadi sentimen positif di Wall Street. Investor mengantisipasi perkembangan seputar potensi sanksi bagi Iran setelah cuitan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Saya akan mengumumkan keputusan terhadap perjanjian dengan Iran besok (Selasa waktu setempat) di Gedung Putih pada pukul 14:00," cuit Trump melalui Twitter. Pengumuman ini lebih cepat dari perkiraan sebelumnya yaitu 12 Mei.
Trump berkali-kali mengancam akan keluar dari kesekapatan nuklir dengan Iran yang dibuat pada 2015. Dia menyebut kesepakatan ini salah dan perlu pembenahan substansial.
Jika kesepakatan nuklir itu gugur, maka kemungkinan besar Iran akan kembali mendapatkan sanksi embargo ekonomi atas tuduhan pengayaan uranium. Sanksi ekonomi tentu akan mempengaruhi produksi dan ekspor minyak Iran, yang akhirnya mengancam pasokan minyak global. Alhasil, sentimen ini pun mampu mengerek harga minyak.
Selain itu, perdagangan di pasar saham Asia pagi ini diperkirakan akan dipengaruhi nilai tukar mata uang dunia terhadap dolar. Indeks dolar tercatat masih menguat 0,08% ke level 92,82.
(hps) Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
Indeks acuan Nikkei 225 berkurang 0,06% menjadi 22.453,29 di sesi perdagangan awal pagi ini. Indeks ASX 200 di Australia bertambah 0,32% menjadi 6.103,8 sementara indeks Kospi di Korea Selatan melompat 0,47% ke level 2.472,91, menurut data CNBC International pukul 7:31 WIB.
Demikian pula dengan bursa saham Singapura dimana indeks Strait Times naik tipis 0,07%, bursa saham Hong Kong juga menguat, indeks Hang Seng naik 0,4% dan Shanghai Composite dibuka flat.
Dow Jones Industrial Average naik 94,81 poin atau 0,39% menjadi 24.357,32 setelah sempat menguat hingga 200 poin. S&P 500 menguat 0,4% ke level 2.672,63 sementara Nasdaq Composite merangkak naik 0,8% menjadi 6.265,21.
Kenaikan harga minyak juga berhasil menjadi sentimen positif di Wall Street. Investor mengantisipasi perkembangan seputar potensi sanksi bagi Iran setelah cuitan terbaru Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Saya akan mengumumkan keputusan terhadap perjanjian dengan Iran besok (Selasa waktu setempat) di Gedung Putih pada pukul 14:00," cuit Trump melalui Twitter. Pengumuman ini lebih cepat dari perkiraan sebelumnya yaitu 12 Mei.
Trump berkali-kali mengancam akan keluar dari kesekapatan nuklir dengan Iran yang dibuat pada 2015. Dia menyebut kesepakatan ini salah dan perlu pembenahan substansial.
Jika kesepakatan nuklir itu gugur, maka kemungkinan besar Iran akan kembali mendapatkan sanksi embargo ekonomi atas tuduhan pengayaan uranium. Sanksi ekonomi tentu akan mempengaruhi produksi dan ekspor minyak Iran, yang akhirnya mengancam pasokan minyak global. Alhasil, sentimen ini pun mampu mengerek harga minyak.
Selain itu, perdagangan di pasar saham Asia pagi ini diperkirakan akan dipengaruhi nilai tukar mata uang dunia terhadap dolar. Indeks dolar tercatat masih menguat 0,08% ke level 92,82.
(hps) Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!
Most Popular