
Jelang Pengumuman The Fed, Saham Asia Mayoritas Melemah
Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
02 May 2018 15:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang pengumuman kebijakan utama Federal Reserve pasar ekuitas Asia masih harus berjuang karena investor kembali dari hari libur umum di seluruh wilayah.
Indeks Nikkei di Tokyo berakhir 0,2% lebih rendah dan Hong Kong tergelincir 0,3%. Shanghai dan Singapura sedikit menurun, sementara indeks Taipei, Manila, Bangkok dan Jakarta terdepresiasi. Bursa Korea Selatan juga turun, dimana indeks Kospi turun 0,03%.
Perusahaan-perusahaan teknologi di Asia mendapatkan beberapa dukungan setelah Apple melaporkan lonjakan besar dalam laba kuartal kedua mereka dan meluncurkan rencana pembelian kembali saham senilai IS$ 100 miliar. Bos Apple, Tim Cook mengaku optimistis tentang prospek perusahaan ke depan.
Berita itu menenangkan kekhawatiran baru-baru ini terkait raksasa teknologi iOS tersebut, meskipun saham sektor teknologi sempat bergejolak pada sore hari karena reli awal sempat memudar.
Pasar mengawasi perkembangan perdagangan, terlebih ketika delegasi perdagangan tingkat tinggi AS menuju Tiongkok pekan ini untuk melakukan pembicaraan. Pertemuan tersebut dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk memperpanjang pengecualian bagi Uni Eropa, Kanada dan Meksiko dari tarif baja dan aluminium yang diumumkan pada Maret lalu.
Harga minyak memantul sedikit dari perdagangan Selasa (1/5), namun Dolar AS yang lebih kuat dan tingkat stok meningkat membatasi kenaikan.
Tetapi, perhatian pasar juga tertuju pada tenggat waktu 12 Mei bagi Trump untuk memutuskan apakah akan membatalkan kesepakatan nuklir dengan Iran.
"Masalah sanksi sanksi Iran belum hilang karena apa yang dilakukan presiden tentang kesepakatan itu masih menjadi titik potensial," kata Greg McKenna, seorang analis di AxiTrader.
Dia menambahkan, "Menurut perkiraan saya, dia akan bernegosiasi atau berusaha, dan saya tidak yakin itu cukup untuk mendorong harga naik dan melalui kisaran tertinggi baru-baru ini."
(hps) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Indeks Nikkei di Tokyo berakhir 0,2% lebih rendah dan Hong Kong tergelincir 0,3%. Shanghai dan Singapura sedikit menurun, sementara indeks Taipei, Manila, Bangkok dan Jakarta terdepresiasi. Bursa Korea Selatan juga turun, dimana indeks Kospi turun 0,03%.
Perusahaan-perusahaan teknologi di Asia mendapatkan beberapa dukungan setelah Apple melaporkan lonjakan besar dalam laba kuartal kedua mereka dan meluncurkan rencana pembelian kembali saham senilai IS$ 100 miliar. Bos Apple, Tim Cook mengaku optimistis tentang prospek perusahaan ke depan.
Pasar mengawasi perkembangan perdagangan, terlebih ketika delegasi perdagangan tingkat tinggi AS menuju Tiongkok pekan ini untuk melakukan pembicaraan. Pertemuan tersebut dilakukan setelah Presiden AS Donald Trump memutuskan untuk memperpanjang pengecualian bagi Uni Eropa, Kanada dan Meksiko dari tarif baja dan aluminium yang diumumkan pada Maret lalu.
Harga minyak memantul sedikit dari perdagangan Selasa (1/5), namun Dolar AS yang lebih kuat dan tingkat stok meningkat membatasi kenaikan.
Tetapi, perhatian pasar juga tertuju pada tenggat waktu 12 Mei bagi Trump untuk memutuskan apakah akan membatalkan kesepakatan nuklir dengan Iran.
"Masalah sanksi sanksi Iran belum hilang karena apa yang dilakukan presiden tentang kesepakatan itu masih menjadi titik potensial," kata Greg McKenna, seorang analis di AxiTrader.
Dia menambahkan, "Menurut perkiraan saya, dia akan bernegosiasi atau berusaha, dan saya tidak yakin itu cukup untuk mendorong harga naik dan melalui kisaran tertinggi baru-baru ini."
(hps) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah
Most Popular