
Dolar AS 'Intip' Rp 14.000 di Kurs Acuan
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
02 May 2018 10:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di kurs acuan bergerak melemah. Dolar AS kembali 'mengintip' level Rp 14.000.
Pada Rabu (2/5/2018), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 13.936. Rupiah melemah 0,45% dibandingkan sebelum libur Hari Buruh Internasional.
Sementara di pasar spot, dolar AS berada di Rp 13.945 atau menguat 0,45%. Posisi terkuat dolar AS berada di Rp 13.950 dan terlemahnya di Rp 13.915.
Dolar AS berpotensi terus menguat pada perdagangan hari ini. Mengutip Reuters, dolar AS kemungkinan bergerak di kisaran Rp 13.950 dan bisa menguat lebih lanjut, kecuali ada intervensi dari Bank Indonesia (BI).
Greenback tengah mendapat momentum penguatan. Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan mengumumkan suku bunga acuan pada Rabu waktu setempat. Meski pasar memperkirakan suku bunga masih ditahan pada bulan ini, tetapi jalan menuju kenaikan pada Juni terbuka lebar.
Namun masih ada sentimen positif yang bisa membantu rupiah. Angka Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia pada periode April tercatat 51,6. Ini merupakan pencapaian tertinggi dalam 22 bulan terakhir.
Keperkasaan dolar AS terjadi secara luas (broadbased), mata uang Asia pun cenderung melemah. Bahkan mata uang lain mengalami depresiasi yang lebih dalam ketimbang rupiah.
Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang Asia terhadap greenback:
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Rabu (2/5/2018), Jakarta Interbank Spot Dollar Rate/Jisdor berada di Rp 13.936. Rupiah melemah 0,45% dibandingkan sebelum libur Hari Buruh Internasional.
Sementara di pasar spot, dolar AS berada di Rp 13.945 atau menguat 0,45%. Posisi terkuat dolar AS berada di Rp 13.950 dan terlemahnya di Rp 13.915.
Greenback tengah mendapat momentum penguatan. Bank Sentral AS (The Federal Reserve/The Fed) akan mengumumkan suku bunga acuan pada Rabu waktu setempat. Meski pasar memperkirakan suku bunga masih ditahan pada bulan ini, tetapi jalan menuju kenaikan pada Juni terbuka lebar.
Namun masih ada sentimen positif yang bisa membantu rupiah. Angka Purchasing Managers Index (PMI) Indonesia pada periode April tercatat 51,6. Ini merupakan pencapaian tertinggi dalam 22 bulan terakhir.
Keperkasaan dolar AS terjadi secara luas (broadbased), mata uang Asia pun cenderung melemah. Bahkan mata uang lain mengalami depresiasi yang lebih dalam ketimbang rupiah.
Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang Asia terhadap greenback:
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 109,68 | +0,15 |
Yuan China | 6,36 | -0,39 |
Won Korsel | 1.0743,70 | -0,59 |
Dolar Taiwan | 29,69 | -0,27 |
Dolar Singapura | 1,33 | +0,04 |
Ringgit Malaysia | 3,92 | -0,10 |
Peso Filipina | 51,84 | -0,19 |
Baht Thailand | 31,68 | -0,39 |
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular