BoJ Tahan Suku Bunga, Rupiah Menguat Tipis Lawan Yen
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
01 May 2018 13:22
Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai tukar rupiah terhadap yen Jepang pada siang ini bergerak menguat. Penguatan ini tidak lepas dari kebijakan bank sentral Jepang, Bank of Japan (BoJ) yang tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya.
Pada Selasa (01/05/2018) pukul 12:25 WIB, 1 yen Jepang dibanderol Rp 127,15. Rupiah menguat 0,06% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Pelemahan yang terjadi pada Yen jepang tidak lepas dari keputusan BoJ untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di posisi -0,1%. Keputusan ini didasari oleh pertumbuhan tingkat inflasi di Jepang yang masih melambat sehingga BoJ belum perlu menaikkan tingkat suku bunga acuannya sesegera mungkin.
Rilis data yang dikeluarkan oleh Reuters, menunjukkan tingkat inflasi jepang secara year-to-year (YoY) bulan April 2018 sebesar 0,5%. Angka tersebut jauh lebih rendah dari tingkat inflasi di bulan sebelumnya yang mencapai 1%.
Di sisi lain, faktor yang mempengaruhi keputusan BoJ untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuannya yaitu tingkat pengangguran. Data yang dirilis oleh Reuters memperlihatkan bahwa tingkat pengangguran di negara matahari terbit pada Maret 2018 sebesar 2,5% atau sesuai dengan perkiraan yang dirilis oleh Reuters.
Dengan dua kondisi tersebut, maka BoJ lebih cenderung netral dan tidak buru-buru untuk menaikkan tingkat suku bunga acuannya. Akibatnya yen bergerak melemah dan membantu rupiah menguat pada perdagangan siang hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy/roy) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Pada Selasa (01/05/2018) pukul 12:25 WIB, 1 yen Jepang dibanderol Rp 127,15. Rupiah menguat 0,06% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
 Foto: CNBC Indonesia |
Pelemahan yang terjadi pada Yen jepang tidak lepas dari keputusan BoJ untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di posisi -0,1%. Keputusan ini didasari oleh pertumbuhan tingkat inflasi di Jepang yang masih melambat sehingga BoJ belum perlu menaikkan tingkat suku bunga acuannya sesegera mungkin.
Rilis data yang dikeluarkan oleh Reuters, menunjukkan tingkat inflasi jepang secara year-to-year (YoY) bulan April 2018 sebesar 0,5%. Angka tersebut jauh lebih rendah dari tingkat inflasi di bulan sebelumnya yang mencapai 1%.
Di sisi lain, faktor yang mempengaruhi keputusan BoJ untuk mempertahankan tingkat suku bunga acuannya yaitu tingkat pengangguran. Data yang dirilis oleh Reuters memperlihatkan bahwa tingkat pengangguran di negara matahari terbit pada Maret 2018 sebesar 2,5% atau sesuai dengan perkiraan yang dirilis oleh Reuters.
Dengan dua kondisi tersebut, maka BoJ lebih cenderung netral dan tidak buru-buru untuk menaikkan tingkat suku bunga acuannya. Akibatnya yen bergerak melemah dan membantu rupiah menguat pada perdagangan siang hari ini.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy/roy) Next Article Lautan Demo, Rupiah pun Merana
Most Popular