
Dolar Australia Menguat Lawan Rupiah
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
01 May 2018 12:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Australia siang ini bergerak melemah. Penguatan dolar Australia terjadi menjelang pengumuman tingkat suku bunga acuan oleh bank sentral Australia, Reserve Bank of Australia (RBA).
Pada Selasa (01/05/2018) pukul 10:55 WIB, UAD$ 1 dibanderol Rp 10.488,14. Rupiah melemah 0,12% dibandingkan penutupan sebelumnya.
Pelemahan yang terjadi, mendorong harga jual dolar Australia di bank-bank nasional menembus diatas Rp 10.500,00. Berikut data perdagangan dolar Australia hingga pukul 10:55 WIB :
Menguatnya dolar Australia siang ini terjadi menjelang diumumkannya tingkat suku bunga acuan oleh RBA. Para Ekonom memperkirakan, RBA tetap akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di posisi 1,50%. Ini senada dengan perkiraan Reuters bahwa RBA tidak akan merubah tingkat suku bunga acuannya di kisaran posisi tersebut.
Namun, melihat data pertumbuhan ekonomi di Australia pada bulan Maret lalu, tingkat inflasi Australia sepanjang Januari-Maret adalah 1,9%.
Angka tersebut masih di bawah target inflasi yang ditetapkan oleh RBA yaitu di kisaran 2-3%. Meskipun begitu, bisa jadi adanya pergerakan tingkat inflasi yang mendekati target yang ditetapkan mendorong RBA untuk menaikkan tingkat suku bunga acuannya.
Adanya faktor tersebut menjadi sentimen yang mendorong terjadinya penguatan dolar Australia pada siang ini dan menyebabkan rupiah melemah.
Akan tetapi, jika nanti RBA memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya, maka hal tersebut bisa menjadi sentimen negatif bagi mata uang tersebut sehingga kedepannya bisa jadi rupiah bergerak menguat terhadap mata uang negeri kangguru.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy/roy) Next Article September Kurang Ceria, Dolar Aussie Libas Rupiah Sepekan Ini
Pada Selasa (01/05/2018) pukul 10:55 WIB, UAD$ 1 dibanderol Rp 10.488,14. Rupiah melemah 0,12% dibandingkan penutupan sebelumnya.
![]() |
Pelemahan yang terjadi, mendorong harga jual dolar Australia di bank-bank nasional menembus diatas Rp 10.500,00. Berikut data perdagangan dolar Australia hingga pukul 10:55 WIB :
![]() |
Menguatnya dolar Australia siang ini terjadi menjelang diumumkannya tingkat suku bunga acuan oleh RBA. Para Ekonom memperkirakan, RBA tetap akan mempertahankan tingkat suku bunga acuannya di posisi 1,50%. Ini senada dengan perkiraan Reuters bahwa RBA tidak akan merubah tingkat suku bunga acuannya di kisaran posisi tersebut.
Namun, melihat data pertumbuhan ekonomi di Australia pada bulan Maret lalu, tingkat inflasi Australia sepanjang Januari-Maret adalah 1,9%.
Angka tersebut masih di bawah target inflasi yang ditetapkan oleh RBA yaitu di kisaran 2-3%. Meskipun begitu, bisa jadi adanya pergerakan tingkat inflasi yang mendekati target yang ditetapkan mendorong RBA untuk menaikkan tingkat suku bunga acuannya.
Adanya faktor tersebut menjadi sentimen yang mendorong terjadinya penguatan dolar Australia pada siang ini dan menyebabkan rupiah melemah.
Akan tetapi, jika nanti RBA memutuskan untuk tetap mempertahankan tingkat suku bunga acuannya, maka hal tersebut bisa menjadi sentimen negatif bagi mata uang tersebut sehingga kedepannya bisa jadi rupiah bergerak menguat terhadap mata uang negeri kangguru.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(roy/roy) Next Article September Kurang Ceria, Dolar Aussie Libas Rupiah Sepekan Ini
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular