Yield Obligasi AS Turun di Bawah 3%, Wall Street Siap Menguat

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
27 April 2018 18:14
Wall Street berpotensi melanjutkan penguatan yang sudah dicatatkan kemarin (26/4/2018).
Foto: REUTERS/Lucas Jackson
Jakarta, CNBC Indonesia - Wall Street berpotensi melanjutkan penguatan yang sudah dicatatkan kemarin (26/4/2018). Hal ini terlihat dari kontrak futures dua indeks saham utama AS: kontrak futures indeks S&P 500 dan Nasdaq mengimplikasikan kenaikan masing-masing sebesar 6 dan 98 poin pada saat pembukaan. Sementara itu, kontrak futures indeks Dow Jones mengimplikasikan penurunan 37 poin pada saat pembukaan.

Imbal hasil (yield) obligasi AS yang masih anteng di bawah 3% kembali membuka ruang bagi bursa saham Negeri Paman Sam untuk menguat. Sampai dengan berita ini diturunkan, imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun tercatat di level 2,968%, turun dari posisi kemarin yang sebesar 2,99%.

Selain itu, kondisi geopolitik mendukung Wall Street untuk terus naik. Korea Utara dan Selatan pada hari ini setuju untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung selama 7 dekade lamanya. Korea Utara juga setuju untuk melakukan denuklirisasi secara penuh.

Kedua negara mengatakan bahwa mereka akan secara formal mengumumkan resolusi untuk mengakhiri perang dan mengubah gencatan senjata yang saat ini sedang berlangsung menjadi perjanjian damai pada akhir tahun.

Hal tersebut disampaikan pasca pemimpin kedua negara yaitu Kim Jong Un dan Moon Jae-In mengadakan pertemuan bersejarah di Korea Selatan, dimana kedua sosok tersebut sempat berbicara empat mata selama 20 menit, tanpa ditemani delegasinya masing-masing.

Pada hari ini, rilis pembacaan awal untuk data pertumbuhan ekonomi AS kuartal-I 2018 bisa menjadi penentu arah pergerakan Wall Street. Konsensus yang dihimpun oleh Reuters memproyeksikan ekonomi AS tumbuh sebesar 2% QoQ (annualized) sepanjang kuartal-I.

Jika ada kejutan dari data tersebut, ketakutan atas normalisasi suku bunga acuan yang lebih agresif dari perkiraan bisa kembali muncul dan membuat Wall Street balik arah ke zona merah.

Selain itu, rilis laporan keuangan dari emiten-emiten yang melantai di Wall Street juga akan dicermati investor.
(hps) Next Article Wall Street Melejit, Sinyal Pasar Saham Kebal Resesi?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular