
Rupiah Menguat, Bank Masih Jual Dolar Singapura Rp 10.600
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
25 April 2018 10:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura pada perdagangan pagi ini bergerak menguat. Kenaikan imbal hasil (yield) obligasi di AS tampaknya membuat pergerakan dolar AS yang keluar dari Singapura jauh lebih besar sehingga berdampak kepada pelemahan mata uang Negeri Singa.
Pada Rabu (25/04/2018) pukul 09:40 WIB, SG$ 1 dibanderol Rp 10.483,99. Rupiah menguat 0,13% dibandingkan dengan penutupan dibandingkan hari sebelumnya.
Meskipun menguat, harga jual dolar Singapura di beberapa bank nasional justru masih ada yang berada di kisaran Rp 10.600. Berikut data perdagangan dolar Singapura hingga pukul 09:45 WIB:
Kenaikan imbal hasil (yield) obligasi di AS yang mencapai level 3% nampaknya berpengaruh terhadap peredaran dolar AS di negara-negara global, tak terkecuali Singapura dan Indonesia. Hal ini bisa ditinjau dari pergerakan saham dari masing-masing negara.
Indeks saham Strait Times pada pagi ini dibuka melemah hingga 0,62%. Sementara Indeks Saham Gabungan Indonesia (IHSG) pada pagi ini hanya terkoreksi 0,29%. Terlihat bahwa pasar saham di Singapura lebih terpukul dibandingkan pasar saham Indonesia dengan adanya kenaikan imbal hasil obligasi di AS.
Ini mencerminkan bahwa aliran modal asing yang keluar dari Singapura jauh lebih besar. Faktor ini memberi ruang bagi rupiah untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pada Rabu (25/04/2018) pukul 09:40 WIB, SG$ 1 dibanderol Rp 10.483,99. Rupiah menguat 0,13% dibandingkan dengan penutupan dibandingkan hari sebelumnya.
![]() |
Bank | Harga Beli | Harga Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.292,00 | Rp 10.600,00 |
Bank BNI | Rp 10.326,00 | Rp 10.626,00 |
Bank BRI | Rp 10.427,00 | Rp 10.559,17 |
Bank BTN | Rp 10.342,00 | Rp 10.639,00 |
Bank BCA | Rp 10.379,00 | Rp 10.614,00 |
Kenaikan imbal hasil (yield) obligasi di AS yang mencapai level 3% nampaknya berpengaruh terhadap peredaran dolar AS di negara-negara global, tak terkecuali Singapura dan Indonesia. Hal ini bisa ditinjau dari pergerakan saham dari masing-masing negara.
Indeks saham Strait Times pada pagi ini dibuka melemah hingga 0,62%. Sementara Indeks Saham Gabungan Indonesia (IHSG) pada pagi ini hanya terkoreksi 0,29%. Terlihat bahwa pasar saham di Singapura lebih terpukul dibandingkan pasar saham Indonesia dengan adanya kenaikan imbal hasil obligasi di AS.
Ini mencerminkan bahwa aliran modal asing yang keluar dari Singapura jauh lebih besar. Faktor ini memberi ruang bagi rupiah untuk menguat.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular