Rupiah Terus Melemah, Bank Jual Dolar AS Rp 14.000
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
23 April 2018 13:13
Jakarta, CNBC Indonesia- Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS siang ini masih bergerak melemah. Sentimen ekspektasi kenaikan suku bunga acuan yang lebih agresif oleh The Federal Reserve/The Fed masih menjadi penggerak utamanya.
Pada Senin (23/04/2018) pukul 12:42 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 13.890. Rupiah melemah 0,11% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
Sementara harga jual Dolar AS di beberapa perbankan nasional hingga pukul 12:45 WIB, masih menembus posisi Rp 14.000. Berikut beberapa harga jual dolar AS di beberapa bank nasional seperti yang dikutip dari website masing-masing bank:
Munculnya ekspektasi bahwa The Fed akan lebih agresif menaikkan tingkat suku bunga acuan didasari dengan perkiraan bahwa tingkat inflasi di AS yang tumbuh lebih tinggi, seiring dengan kinerja perusahaan-perusahaan di AS yang menunjukkan peningkatan.
Data Thomson Reuters, sebanyak 77% dari perusahaan anggota indeks S&P 500 yang telah mengumumkan kinerja keuangan sampai dengan Kamis pagi waktu setempat (19/4) mencatatkan laba bersih yang lebih tinggi dari ekspektasi.
Kondisi ini dapat mendorong tingkat inflasi di AS terakselerasi lebih kencang, sehingga The Fed mau tidak mau perlu menaikkan tingkat suku bunga acuannya guna menahan pertumbuhan inflasi agar tidak terlalu tinggi.
Ekspektasi tersebut menjadi energi tambahan bagi dolar AS untuk menguat dan menekan posisi rupiah.
(alf/wed) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Pada Senin (23/04/2018) pukul 12:42 WIB, US$ 1 dibanderol Rp 13.890. Rupiah melemah 0,11% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu.
 Foto: Alfado Agustio |
Sementara harga jual Dolar AS di beberapa perbankan nasional hingga pukul 12:45 WIB, masih menembus posisi Rp 14.000. Berikut beberapa harga jual dolar AS di beberapa bank nasional seperti yang dikutip dari website masing-masing bank:
| Bank | Harga Beli | Harga Jual |
| Bank Mandiri | Rp 13.737,00 | Rp 13.988,00 |
| Bank BNI | Rp 13.745,00 | Rp 14,045,00 |
| Bank BRI | Rp 13.850,00 | Rp 13.940,00 |
| Bank BCA | Rp 13.735,00 | Rp 14.035,00 |
Munculnya ekspektasi bahwa The Fed akan lebih agresif menaikkan tingkat suku bunga acuan didasari dengan perkiraan bahwa tingkat inflasi di AS yang tumbuh lebih tinggi, seiring dengan kinerja perusahaan-perusahaan di AS yang menunjukkan peningkatan.
Data Thomson Reuters, sebanyak 77% dari perusahaan anggota indeks S&P 500 yang telah mengumumkan kinerja keuangan sampai dengan Kamis pagi waktu setempat (19/4) mencatatkan laba bersih yang lebih tinggi dari ekspektasi.
Kondisi ini dapat mendorong tingkat inflasi di AS terakselerasi lebih kencang, sehingga The Fed mau tidak mau perlu menaikkan tingkat suku bunga acuannya guna menahan pertumbuhan inflasi agar tidak terlalu tinggi.
Ekspektasi tersebut menjadi energi tambahan bagi dolar AS untuk menguat dan menekan posisi rupiah.
(alf/wed) Next Article Rupiah Sempat Beraksi di Level 13.000-an
Most Popular