
Terparah di ASEAN, Dolar AS dari Rp 13.200 ke Rp 13.900/US$
Herdaru Purnomo, CNBC Indonesia
23 April 2018 12:04

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS terpuruk cukup dalam sejak awal tahun 2018 sampai saat ini. Rupiah menjadi yang terburuk di ASEAN.
Pada 2 Januari 2018, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka di level Rp 13.535/U$ di mana level tertingginya mencapai Rp 13.553/US$. Rupiah terus menguat terhadap dolar hingga mencatat level terendahnya di Rp 13.290/US$ pada 25 Januari 2018.
Sayangnya, rupiah kemudian terjerembab lawan dolar AS hingga mencatatkan level tertingginya di Rp 13.905/US$ pada akhir pekan lalu, Jumat (20/4/2018). Sementara, hari ini Senin (23/4/2018) rupiah dibuka Rp 13.895/US$. Selama periode kurang dari 4 bulan, rupiah telah terdepresiasi 2,58%.
Kurs di ASEAN sejak awal 2018 :
Melemah
Menguat
Bank Indonesia (BI) sampai saat ini masih menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar dalam range di bawah Rp 14.000/US$. Mengutip data Reuters, Senin (23/4/2018) rupiah pagi ini sampai pukul 10.45 WIB nilai tertingginya mencapai Rp 13.895/US$. Di pasar spot rupiah berada di level Rp 13.890/US$. Nilai tukar rupiah hanya tinggal menunggu waktu untuk menembus level Rp 14.000.
Bahkan di bank dalam negeri, dolar AS yang semakin tinggi telah membuat perbankan dalam negeri menjualnya di angka Rp 14.000.
Pelemahan rupiaah terhadap dolar AS tidak lepas dari kembali munculnya ekspektasi bahwa The Fed akan lebih agresif menaikkan tingkat suku bunga acuan. Ini didasari dengan perkiraan bahwa tingkat inflasi di AS yang tumbuh lebih tinggi seiring dengan kinerja perusahaan-perusahaan di AS yang menunjukkan peningkatan.
Namun, jangan juga lupakan masalah dari dalam negeri. Pelemahan rupiah terjadi sesaat setelah kebijakan BI yang tetap menahan suku bunga acuan di angka 4,25%. Langkah ini ikut membuat kondisi rupiah semakin tertekan. Sementara negara-negara tetangga seperti Malaysia, China, dan Singapura sudah mengikuti langkah The Fed dengan mengetatkan kebijakan moneternya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dru) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Pada 2 Januari 2018, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS dibuka di level Rp 13.535/U$ di mana level tertingginya mencapai Rp 13.553/US$. Rupiah terus menguat terhadap dolar hingga mencatat level terendahnya di Rp 13.290/US$ pada 25 Januari 2018.
Sayangnya, rupiah kemudian terjerembab lawan dolar AS hingga mencatatkan level tertingginya di Rp 13.905/US$ pada akhir pekan lalu, Jumat (20/4/2018). Sementara, hari ini Senin (23/4/2018) rupiah dibuka Rp 13.895/US$. Selama periode kurang dari 4 bulan, rupiah telah terdepresiasi 2,58%.
Melemah
- Rupiah melemah 2,58%
- Peso melemah 1,26%
- Dong Vietnam melemah 0,20%
Menguat
- Ringgit Malaysia menguat 8.00%
- Baht Thailand menguat 5,36%
- Dollar Brunei menguat 4,18%
- Dolar Singapura menguat 3,28%
- Kyat Myanmar menguat 2,42%
- Riel Kamboja menguat 0,51%
- Kip Lao Laos menguat 0,22%
Bank Indonesia (BI) sampai saat ini masih menjaga nilai tukar rupiah terhadap dolar dalam range di bawah Rp 14.000/US$. Mengutip data Reuters, Senin (23/4/2018) rupiah pagi ini sampai pukul 10.45 WIB nilai tertingginya mencapai Rp 13.895/US$. Di pasar spot rupiah berada di level Rp 13.890/US$. Nilai tukar rupiah hanya tinggal menunggu waktu untuk menembus level Rp 14.000.
![]() |
Bahkan di bank dalam negeri, dolar AS yang semakin tinggi telah membuat perbankan dalam negeri menjualnya di angka Rp 14.000.
Pelemahan rupiaah terhadap dolar AS tidak lepas dari kembali munculnya ekspektasi bahwa The Fed akan lebih agresif menaikkan tingkat suku bunga acuan. Ini didasari dengan perkiraan bahwa tingkat inflasi di AS yang tumbuh lebih tinggi seiring dengan kinerja perusahaan-perusahaan di AS yang menunjukkan peningkatan.
Namun, jangan juga lupakan masalah dari dalam negeri. Pelemahan rupiah terjadi sesaat setelah kebijakan BI yang tetap menahan suku bunga acuan di angka 4,25%. Langkah ini ikut membuat kondisi rupiah semakin tertekan. Sementara negara-negara tetangga seperti Malaysia, China, dan Singapura sudah mengikuti langkah The Fed dengan mengetatkan kebijakan moneternya.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(dru) Next Article RI Kurangi Ketergantungan Dolar AS
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular