
Adira Finance Targetkan Pembiayaan Baru 2018 Tumbuh 10%
Tito Bosnia, CNBC Indonesia
20 April 2018 17:01

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) menargetkan pertumbuhan pembiayaan baru pada 2018 tumbuh 10% atau Rp 35,97 triliun dibandingkan 2016 sebesar Rp 32,7 triliun.
Untuk pembiayaan motor, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan 2018 tumbuh hingga 5% dari 2017 sebanyak 5,89 juta unit. Sementara itu, untuk penjualan mobil baru, perseroan juga menargetkan tumbuh 5% dari tahun lalu.
Pada 2017, ADMF mencatatkan penjualan mobil baru sebesar 1,08 juta unit, dimana 239 ribu unit berasal dari penjualan mobil komersial dan 841 ribu unit dari penjualan mobil penumpang.
"Target pertumbuhan tersebut dilihat dari perkiraan pertumbuhan industri ya seperti mobil yang diperkirakan tumbuh 5% pada tahun ini," ujar I Dewa Made Susila Direktur Keuangan ADMF, di JS Luwansa, Jumat (20/4/2018).
Pencapaian target tersebut didorong distribusi baru penjualan perseroan melalui perbankan, kredit mobil, hingga perusahaan e-commerce dengan penerapan strategi berbasis multichannel.
Selain itu, pertumbuhan penjualan tersebut didukung ketersediaan produk perseroan yang terdiri dari berbagai macam merek (multibrand) serta berafiliasi dengan pabrik dari merek tersebut.
"Jadi kami tahun ini juga memiliki program Sobat, dimana program tersebut merupakan kerjasama dengan berbagai merchant serta berbagai channel penjualan dengan menyediakan berbagai tawaran menarik seperti kredit bunga yang menarik terutama bagi existing konsumen," tambah Tania Endah Budhi Head of Strategic Marketing dalam kesempatan yang sama.
Untuk pendanaan pembiayaan konsumen bersumber dari kas internal perusahaan serta sumber pendanaan dari pasar modal obligasi dan sukuk serta sindikasi pinjaman bank dalam negeri dan luar negeri.
Pada pertengahan Maret lalu, pihaknya juga telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance dengan perolehan dana sebesar Rp 2,12 triliun dari total plafon obligasi sebesar Rp 10 triliun.
"Plafon obligasi masih banyak ya kami kan baru nerbitin obligasi kemarin. Ya kedepan pasti nerbitin lagi karena kebiasaan kita itu nerbitin dua hingga tiga kali dalam setahun", ujar Dewa.
Selain itu, perseroan juga telah melakukan roadshow dalam rangka mencari pinjaman sindikasi dalam bentuk valuta asing dengan target US$250 juta-US$300 juta atau setara dengan Rp 3,37 triliun - Rp 4,05 triliun.
"Pinjaman sindikasi tersebut investor base ya lebih banyak dari Singapore dan Jepang tapi bisa juga bank Filipina tapi marketing kita di Singapore dan Tokyo karena investor base nya banyak dari situ", tambah Dewa.
(hps) Next Article Laba Bersih Adira Naik 39,61% Jadi Rp 1,41 T pada 2017
Untuk pembiayaan motor, perseroan menargetkan pertumbuhan penjualan 2018 tumbuh hingga 5% dari 2017 sebanyak 5,89 juta unit. Sementara itu, untuk penjualan mobil baru, perseroan juga menargetkan tumbuh 5% dari tahun lalu.
Pada 2017, ADMF mencatatkan penjualan mobil baru sebesar 1,08 juta unit, dimana 239 ribu unit berasal dari penjualan mobil komersial dan 841 ribu unit dari penjualan mobil penumpang.
Pencapaian target tersebut didorong distribusi baru penjualan perseroan melalui perbankan, kredit mobil, hingga perusahaan e-commerce dengan penerapan strategi berbasis multichannel.
Selain itu, pertumbuhan penjualan tersebut didukung ketersediaan produk perseroan yang terdiri dari berbagai macam merek (multibrand) serta berafiliasi dengan pabrik dari merek tersebut.
"Jadi kami tahun ini juga memiliki program Sobat, dimana program tersebut merupakan kerjasama dengan berbagai merchant serta berbagai channel penjualan dengan menyediakan berbagai tawaran menarik seperti kredit bunga yang menarik terutama bagi existing konsumen," tambah Tania Endah Budhi Head of Strategic Marketing dalam kesempatan yang sama.
Untuk pendanaan pembiayaan konsumen bersumber dari kas internal perusahaan serta sumber pendanaan dari pasar modal obligasi dan sukuk serta sindikasi pinjaman bank dalam negeri dan luar negeri.
Pada pertengahan Maret lalu, pihaknya juga telah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan IV Adira Finance dengan perolehan dana sebesar Rp 2,12 triliun dari total plafon obligasi sebesar Rp 10 triliun.
"Plafon obligasi masih banyak ya kami kan baru nerbitin obligasi kemarin. Ya kedepan pasti nerbitin lagi karena kebiasaan kita itu nerbitin dua hingga tiga kali dalam setahun", ujar Dewa.
Selain itu, perseroan juga telah melakukan roadshow dalam rangka mencari pinjaman sindikasi dalam bentuk valuta asing dengan target US$250 juta-US$300 juta atau setara dengan Rp 3,37 triliun - Rp 4,05 triliun.
"Pinjaman sindikasi tersebut investor base ya lebih banyak dari Singapore dan Jepang tapi bisa juga bank Filipina tapi marketing kita di Singapore dan Tokyo karena investor base nya banyak dari situ", tambah Dewa.
(hps) Next Article Laba Bersih Adira Naik 39,61% Jadi Rp 1,41 T pada 2017
Most Popular