Banjir Produksi di AS, Laju Kenaikan Harga Minyak Tertahan

Raditya Hanung, CNBC Indonesia
20 April 2018 10:40
Harga minyak jenis light sweet untuk kontrak pengiriman Mei 2018 ditutup melemah 0,26% ke US$68,29.
Foto: Aristya Rahadian Krisabella
Jakarta, CNBC Indonesia - Harga minyak masih ditutup bervariasi kemarin, setelah sebelumnya menyentuh level tertingginya sejak akhir 2014. Pada penutupan perdagangan hari Kamis (19/4), harga minyak jenis light sweet untuk kontrak pengiriman Mei 2018 ditutup melemah 0,26% ke US$68,29, sementara brent untuk kontrak pengiriman Juni berhasil menguat 0,4% ke US$73.

Banjir sentimen positif menjadi katalis kenaikan emas hitam, khususnya dari Arab Saudi yang berekspektasi harga minyak mentah mencapai US$80/barel, atau bahkan bisa mencapai US$100/barel.

Hal ini lantas ditangkap investor sebagai indikasi bahwa Negeri Padang Pasir tersebut tidak akan mengubah kesepakatan pemangkasan produksi oleh Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) dalam waktu dekat.

Sejak disepakati pada 2017, produksi minyak OPEC memang turun cukup signifikan. Tercatat pada Maret 2018, produksi minyak OPEC hanya berada di kisaran 31,96 juta barel per hari (bph), atau sudah turun sekitar 680.000 bph dari capaian tahun 2016.

Adapun penurunan tersebut juga disumbang oleh amblasnya produksi minyak di Venezuela akibat krisis ekonomi dan politik yang terjadi di negara tersebut.

Namun demikian, sentimen negatif berhembus dari Negeri Paman Sam. Cadangan minyak mentah Amerika Serikat (AS) memang tercatat menurun sebesar 1,1 juta barel pekan lalu, tetapi produksi minyak mentah negeri adidaya ini kembali mencatatkan rekor di angka 10,54 juta bph. Padahal, di akhir tahun lalu, produksi minyak AS masih di bawah angka 10 juta bph.

Capaian tersebut menunjukkan bahwa AS makin mendekati kekuatan Rusia dalam hal produksi minyak mentah. Sebagai catatan, Rusia merupakan produsen minyak terbesar di dunia, dengan angka produksi mencapai 11 juta bph.

Sentimen ini lantas memberikan tekanan bagi pergerakan harga minyak pagi ini, meskipun secara keseluruhan masih dapat bergerak menguat. Hingga pukul 09.07 WIB pagi ini, jenis light sweet kontrak naik tipis sebesar 0,16% ke US$68,4/barel, sementara brent tumbuh 0,12% ke US$73,87/barel.

Selain itu, penguatan indeks dolar AS 0,03% pagi ini menjadi penahan laju kenaikan harga minyak dunia.
(hps/hps) Next Article Stok AS Capai Rekor Tertinggi, Harga Minyak Jatuh Lemas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular