Bursa Asia Masih Melanjutkan Reli Setelah Ketegangan Reda

Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
19 April 2018 16:38
Kenaikan harga minyak dan kabar pertemuan Amerika Serikat dan Korea Utara, memberi angin segar bagi bursa Asia.
Foto: detik.com
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa Asia ditutup menguat, mengakhiri periode suram akibat sentimen perang dagang dan isu geopolitik Suriah. Kenaikan harga minyak dan kabar pertemuan Amerika Serikat dan Korea Utara, memberi angin segar bagi bursa Asia.

Di Jepang, indeks Nikkei 225 naik 0,2% ke level 22.191,18. Indeks saham negeri tirai bambu, juga menunjukkan performa terbaiknya dengan indeks Hang Seng naik 1,4% ke level 30.708,44 dan SSE Composite menguat 0,8% ke level 3.117,38. Demikian pula Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,57% ke level 6.355,9.

Sektor energi, memipin penguatan dengan saham PetroChina naik 5,7% dan CNOOC naik 4,4%. Kenaikan harga minyak mentah, mendorong bursa Asia menuju zona positif.

Kenaikan harga minyak, dipicu oleh naiknya minyak jenis sweet light dan isu kerjasama antara Rusia dan OPEC dalam meningkatkan jumlah produksi minyak senilai US$ 80 per barel . Selain itu, tensi di Timur Tengah juga mendukung harga minyak naik.

Analis CMC Markets, Michael McCarthy juga mengungkapkan hal yang sama dalam melihat perkembangan pasar. "Sektor energy, kali ini memimpin penguatan dengan kenaikan angka produksi minyak di Amerika Serikat", ujar Mc Carthy.

Ia juga menambahkan, kenaikan harga minyak kali ini disebabkan oleh hukum permintaan dan penawaran terhadap minyak mentah " Dengan naiknya permintaan, dan kekhawatiran terhadap persediaan dapat memicu harga minyak untuk naik," ucap Mc Carthy

Menanggapi isu kenaikan minyak, Chief Investment Whittier Trust Sandip Bhagat menjelaskan, isu kenaikan minyak menjadi fokus utama investor dalam mengamati pergerakan bursa saham menuju zona hijau.

"Dinamisme terbesar, terletak pada naiknya harga minyak dunia", ujar Sandip Bhagat.

Sandip Bhagat juga menambahkan, pasar kali ini sedang menanggapi isu positif kenaikan pendapatan dan harga minyak, sehingga menggeser fokus perang dagang dan inflasi.

"Pasar berada di tengah puncak kejayaan , oleh kabar baik kenaikan pendapatan dan harga minyak. Perang dagang, tarif dan inflasi hanya menjadi distraksi sementara", tambah Bhagat.
(hps) Next Article Libur Imlek, Bursa Saham Jepang Dibuka Cerah

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular