
Dolar Singapura Dijual Rp 10.502, Kembali Cetak Rekor Terkuat
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
18 April 2018 13:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura hari ini masih menunjukkan tren pelemahan dan kembali mencatat rekor terlemah sepanjang sejarah. Sentimen pengetatan kebijakan moneter masih menjadi bensin penguatan mata uang Negeri Singa.
Dampak pengetatan kebijakan moneter oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS) masih terasa hingga saat ini. Posisi dolar Singapura sulit tertandingi sehingga rupiah masih betah di posisi Rp 10.500.
(aji/aji) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pada Rabu (18/04/2018), SG$ 1 dibanderol Rp 10.502,75. Rupiah melemah 0,09% dibandingkan penutupan hari sebelumnya.
Akibatnya harga jual dolar Singapura juga di beberapa perbankan juga masih tinggi hingga menembus diatas Rp 10.600. Berikut data kurs dolar Singapura di beberapa bank sampai pukul 13:00 WIB:
![]() |
Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.294,00 | Rp 10.604,00 |
Bank BNI | Rp 10.352,00 | Rp 10.652,00 |
Bank BRI | Rp 10.433,23 | Rp 10.565,19 |
Bank BCA | Rp 10.392,00 | Rp 10.619,00 |
Dampak pengetatan kebijakan moneter oleh Otoritas Moneter Singapura (MAS) masih terasa hingga saat ini. Posisi dolar Singapura sulit tertandingi sehingga rupiah masih betah di posisi Rp 10.500.
Nampaknya rupiah membutuhkan suntikan energi baru untuk memperbaiki posisi saat ini mengingat belum ada sentimen baru yang bisa mengangkat mata uang Tanah Air. Dari pasar saham, investor asing masih mencatatkan jual bersih Rp 174,02 miliar pada perdagangan Sesi I hari ini. Bahkan secara year-to-date, nilai jual bersih mencapai Rp 27,78 triliun.
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) diperkirakan tetap menahan tingkat suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate di 4,25% pada pertemuan bulan ini. Inflasi yang masih terkendali dan kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi membuat BI diramalkan masih mempertahankan sikap (stance) kebijakan moneter netral.
TIM RISET CNBC INDONESIA
Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) diperkirakan tetap menahan tingkat suku bunga acuan BI 7 Days Reverse Repo Rate di 4,25% pada pertemuan bulan ini. Inflasi yang masih terkendali dan kebutuhan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi membuat BI diramalkan masih mempertahankan sikap (stance) kebijakan moneter netral.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular