
Dolar AS Jalani Hari Buruk, Rupiah Menguat Tipis
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
17 April 2018 16:30

Jakarta, CNBC Indonesia - Penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) masih berlanjut hingga sore ini. Tren pelemahan dolar AS terhadap mata uang dunia berhasil dimanfaatkan oleh rupiah dengan mencetak apresiasi.
Pada Selasa (17/4/2018) pukul 16:00 WIB, US$ 1 diperdagangkan di Rp 13.765. Rupiah melemah 0,05%.
Rupiah dibuka di Rp 13.760. Posisi terkuat rupiah hari ini ada di Rp 13.750 sementara terlemahnya adalah Rp 13.772.
Mata uang Asia bergerak variatif cenderung menguat terhadap dolar AS. Penguatan maupun pelemahan yang terjadi hanya dalam rentang tipis, kecuali won Korea Selatan yang terapresiasi agak lumayan di hadapan greenback.
Dolar AS sepertinya tengah menjalani hari yang buruk. Rentetan sentimen positif menyebabkan investor berani mengambil risiko dan memilih menempatkan dana di instrumen-instrumen negara berkembang, termasuk Indonesia. Dolar AS ditinggalkan untuk sementara waktu.
Untuk saat ini, konflik Suriah dianggap mereda. Setelah serangan AS dan kawan-kawan ke Damaskus akhir pekan lalu, hingga sekarang belum terdengar kabar Presiden Suriah Bashar al-Assad maupun sekutunya seperti Rusia untuk melakukan serangan balasan. Hingga ada perkembangan baru, sepertinya bara di Suriah mendingin untuk sementara.
Kemudian, pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I-2018 melebihi ekspektasi dengan mencapai 6,8%. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu ada di 6,7%.
Hal ini menyebabkan aliran modal lebih menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Mendapat dukungan ini, rupiah pun merespons dengan penguatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Selasa (17/4/2018) pukul 16:00 WIB, US$ 1 diperdagangkan di Rp 13.765. Rupiah melemah 0,05%.
Rupiah dibuka di Rp 13.760. Posisi terkuat rupiah hari ini ada di Rp 13.750 sementara terlemahnya adalah Rp 13.772.
![]() |
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 106,98 | +0,11 |
Yuan China | 6,28 | -0,05 |
Won Korsel | 1.067,22 | +0,23 |
Dolar Taiwan | 29,36 | -0,05 |
Dolar Singapura | 1,31 | +0,05 |
Ringgit Malaysia | 3,88 | +0,04 |
Peso Filipina | 52,13 | -0,19 |
Baht Thailand | 31,20 | +0,03 |
Dolar AS sepertinya tengah menjalani hari yang buruk. Rentetan sentimen positif menyebabkan investor berani mengambil risiko dan memilih menempatkan dana di instrumen-instrumen negara berkembang, termasuk Indonesia. Dolar AS ditinggalkan untuk sementara waktu.
Untuk saat ini, konflik Suriah dianggap mereda. Setelah serangan AS dan kawan-kawan ke Damaskus akhir pekan lalu, hingga sekarang belum terdengar kabar Presiden Suriah Bashar al-Assad maupun sekutunya seperti Rusia untuk melakukan serangan balasan. Hingga ada perkembangan baru, sepertinya bara di Suriah mendingin untuk sementara.
Kemudian, pertumbuhan ekonomi China pada kuartal I-2018 melebihi ekspektasi dengan mencapai 6,8%. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan pertumbuhan ekonomi Negeri Tirai Bambu ada di 6,7%.
Hal ini menyebabkan aliran modal lebih menyebar ke berbagai negara, termasuk Indonesia. Mendapat dukungan ini, rupiah pun merespons dengan penguatan.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Most Popular