Surplus Neraca Dagang Tak Mampu Selamatkan Rupiah

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
16 April 2018 12:37
Sentimen positif dari data perdagangan internasional belum mampu mendorong penguatan rupiah.
Foto: REUTERS/Beawiharta/
Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak melemah sampai siang ini. Sentimen positif dari data perdagangan internasional belum mampu mendorong penguatan rupiah. 

Pada Senin (16/4/2018) pukul 12:00 WIB, dolar AS di pasar spot berada di Rp 13.770. Rupiah melemah 0,15% dibandingkan penutupan akhir pekan lalu. 

Rupiah stagnan saat pembukaan pasar spot, tetapi terus bergerak melemah seiring perjalanan. Posisi terlemah rupiah bahkan hingga mencapai Rp 13.775/US$. 

Surplus Neraca Dagang Tak Mampu Selamatkan RupiahReuters
Padahal, rupiah punya pijakan untuk menguat. Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan ekspor pada Maret 2018 tumbuh 6,14% secara year-on-year (YoY), impor tumbuh 9,07% YoY, dan neraca perdagangan surplus US$ 1,09 miliar. Pencapaian tersebut di lebih baik ketimbang ekspektasi pasar. 

Setelah tiga bulan beruntun membukukan defisit, akhirnya neraca perdagangan Indonesia bisa berbalik surplus. Hal ini sebenarnya bisa menjadi sentimen positif, karena artinya masih ada pasokan devisa dari sektor perdagangan untuk menopang fundamental nilai tukar rupiah. 

Namun, kabar baik dari BPS tersebut sepertinya masih kalah dibandingkan keperkasaan dolar AS. Mata uang negara-negara Asia memang tengah tertekan di hadapan greenback. Bahkan won Korea Selatan melemah cukup dalam hingga lebih dari 3%. 

Mata UangBid TerakhirPerubahan (%)
Yen Jepang107,20+0,13
Yuan China6,28-0,01
Won Korsel1.074,40-3,82
Dolar Taiwan29,43-0,12
Rupee India65,39-0,14
Dolar Singapura1,31-0,01
Ringgit Malaysia3,89-0,01
Peso Filipina52,03-0,08
 
Pelemahan mata uang Asia merupakan dampak dari koreksi yang dialami pasar keuangan siang ini. Pada penutupan perdagangan Sesi I, berbagai bursa saham regional mencatat pelemahan. SSEC melemah 1,5%, Hang Seng turun 1,5%, Straits Times terkoreksi 0,3%, dan Kospi berkurang 0,02%. 

Sepertinya isu memanasnya situasi di Suriah masih membekas di benak pelaku pasar. Apalagi konflik Suriah terjadi tidak lama berselang setelah kenaikan tensi perdagangan AS dan China. Dengan perkembangan ini, investor pun enggan bermain-main dengan instrumen berisiko.

Dinamika Suriah yang masih dinamis membuat pelaku pasar cenderung bermain aman ke instrumen safe haven seperti emas, yen Jepang, atau franc Swiss.
 Yen Jepang sampai siang ini menguat 0,13%. Sementara harga emas mulai merangkak naik dengan penguatan 0,08%.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular