
Bursa Asia Mulai Terkoreksi, Khawatir dengan Perang Suriah
Ratelia Nabila, CNBC Indonesia
16 April 2018 10:46

Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks-indeks saham di bursa Asia mulai terkoreksi, padahal saat pembukaan mayoritas menguat. Investor mulai memperhitungkan kemungkinan eskalasi politik Timur Tengah, yang akan membuat Suriah menjadi ajang perang.
Indeks Nikkei 225 masih tercatat menguat bursa Asia pada perdagangan kali ini. Nikkei 225 naik 0,21%, disusul indeks saham Tokyo, Topix naik 0,11% disokong penguatan di sektor farmasi dan mesin industry, seementara sektor keuangan mengalami koreksi.
Di Korea Selatan, indeks saham Kospi jatuh 0,02%, dipicu oleh perdagangan saham teknologi yang variatif di Korea Selatan. Saham teknologi Samsung, naik 1,08% disusul oleh penguatan di sektor manufaktur.
Indeks saham negeri tirai bambu, China pada perdagangan hari ini malah terkoreksi. Indeks Hang Seng terkoreksi 0,77% dan indeks saham Shanghai, SSE Composite turun 0,58%. Disusul dengan indeks saham, Shenzen terkoreksi 0,31%.
Bursa saham Asia sempat terganggu konflik Suriah yang dipicu serangan rudal Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, merespons serangan kimia di Suriah.
Managing Director Eurasia Group, And Callum Henderson menjelaskan, pasar sedang bereaksi berlebihan terhadap pemberitaan eskalasi konflik di Suriah. "Terdapat kecemasan di kalangan investor mengenai isu naiknya eskalasi perang di Suriah meskipun hal tersebut belum terjadi", ujar And Callum Henderson.
Dia juga menambahkan "Dalam mengamati sentiment perang Suriah, terhadap keadaan pasar. Investor saat ini juga mengamati bagaimana Rusia akan merespon terhadap serangan misil yang dilancarkan di Suriah.
(hps) Next Article Rayakan Imlek, Bursa Jepang & Australia Ditutup Ijo Royo-Royo
Indeks Nikkei 225 masih tercatat menguat bursa Asia pada perdagangan kali ini. Nikkei 225 naik 0,21%, disusul indeks saham Tokyo, Topix naik 0,11% disokong penguatan di sektor farmasi dan mesin industry, seementara sektor keuangan mengalami koreksi.
Di Korea Selatan, indeks saham Kospi jatuh 0,02%, dipicu oleh perdagangan saham teknologi yang variatif di Korea Selatan. Saham teknologi Samsung, naik 1,08% disusul oleh penguatan di sektor manufaktur.
Bursa saham Asia sempat terganggu konflik Suriah yang dipicu serangan rudal Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, merespons serangan kimia di Suriah.
Managing Director Eurasia Group, And Callum Henderson menjelaskan, pasar sedang bereaksi berlebihan terhadap pemberitaan eskalasi konflik di Suriah. "Terdapat kecemasan di kalangan investor mengenai isu naiknya eskalasi perang di Suriah meskipun hal tersebut belum terjadi", ujar And Callum Henderson.
Dia juga menambahkan "Dalam mengamati sentiment perang Suriah, terhadap keadaan pasar. Investor saat ini juga mengamati bagaimana Rusia akan merespon terhadap serangan misil yang dilancarkan di Suriah.
(hps) Next Article Rayakan Imlek, Bursa Jepang & Australia Ditutup Ijo Royo-Royo
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular