
Ditopang Kenaikan Rating, Rupiah Perkasa Lawan Dolar AS
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
13 April 2018 16:21

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bergerak menguat sepanjang hari ini. Kenaikan peringkat (rating) surat utang menjadi penyebab keperkasaan rupiah.
Pada Jumat (13/4/2018) pukul 16:00 WIB, dolar AS diperdagangkan di Rp 13.751. Rupiah menguat 0,12%.
Rupiah mampu menguat di tengah mata uang Asia yang terdepresiasi terhadap greenback. Bahkan yen Jepang melemah sampai 0,27%.
Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang regional terhadap dolar AS, seperti dikutip dari Reuters:
Pagi ini, pasar kedatangan kabar gembira. Lembaga pemeringkat Moody's menaikkan rating utang Indonesia dari Baa3 ke Baa2. Menurut Moody's, Indonesia berhasil menerapkan kebijakan ekonomi yang efektif sehingga mendukung stabilitas makro ekonomi.
Selain itu, Indonesia juga dinilai berhasil membangun ketahanan sektor keuangan serta konsisten dalam kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati (prudent). Kabar ini langsung membawa optimisme pelaku pasar.
Tanpa dorongan kenaikan rating, sepertinya agak sulit rupiah mampu menguat. Pasalnya, dolar AS tengah dalam posisi yang kuat.
Pasar Negeri Paman Sam kini tengah menjadi favorit investor seiring musim laporan keuangan (earnings season) yang sudah dimulai. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan emiten di Wall Street akan membukukan pertumbuhan laba bersih rata-rata 18,4% pada kuartal I-2018.
Blackrock, asset manager terbesar di dunia, telah melaporkan kinerjanya dan cukup memuaskan. Aset kelolaan Blackrock pada kuartal I-2018 tumbuh 16,6% year-on-year (YoY) menjadi US$ 6,32 triliun. Pendapatan pun meroket 28% menjadi US$ 1,09 miiar.
Kini investor menantikan rilis laporan kinerja JPMorgan Chase. Konsensus pasar memperkirakan pendapatan JPMorgan naik 8,2% ke US$ 27,68 miliar.
Investor tengah antusias untuk masuk ke pasar AS karena biasanya earnings season akan membawa Wall Street reli panjang. Ini membuat aliran modal mengarah ke AS dan greenback pun bergerak apresiatif.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Jumat (13/4/2018) pukul 16:00 WIB, dolar AS diperdagangkan di Rp 13.751. Rupiah menguat 0,12%.
![]() |
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Dolar Taiwan | 29,32 | -0,13 |
Yen Jepang | 107.61 | -0,27 |
Ringgit Malaysia | 3.88 | -0,09 |
Peso Filipina | 52,05 | -0,04 |
Pagi ini, pasar kedatangan kabar gembira. Lembaga pemeringkat Moody's menaikkan rating utang Indonesia dari Baa3 ke Baa2. Menurut Moody's, Indonesia berhasil menerapkan kebijakan ekonomi yang efektif sehingga mendukung stabilitas makro ekonomi.
Selain itu, Indonesia juga dinilai berhasil membangun ketahanan sektor keuangan serta konsisten dalam kebijakan fiskal dan moneter yang hati-hati (prudent). Kabar ini langsung membawa optimisme pelaku pasar.
Tanpa dorongan kenaikan rating, sepertinya agak sulit rupiah mampu menguat. Pasalnya, dolar AS tengah dalam posisi yang kuat.
Pasar Negeri Paman Sam kini tengah menjadi favorit investor seiring musim laporan keuangan (earnings season) yang sudah dimulai. Konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan emiten di Wall Street akan membukukan pertumbuhan laba bersih rata-rata 18,4% pada kuartal I-2018.
Blackrock, asset manager terbesar di dunia, telah melaporkan kinerjanya dan cukup memuaskan. Aset kelolaan Blackrock pada kuartal I-2018 tumbuh 16,6% year-on-year (YoY) menjadi US$ 6,32 triliun. Pendapatan pun meroket 28% menjadi US$ 1,09 miiar.
Kini investor menantikan rilis laporan kinerja JPMorgan Chase. Konsensus pasar memperkirakan pendapatan JPMorgan naik 8,2% ke US$ 27,68 miliar.
Investor tengah antusias untuk masuk ke pasar AS karena biasanya earnings season akan membawa Wall Street reli panjang. Ini membuat aliran modal mengarah ke AS dan greenback pun bergerak apresiatif.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Most Popular