Bursa Asia Dibuka Hijau, Ketakutan Perang di Suriah Reda

Tim CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
13 April 2018 08:51
Ketakutan terhadap rencanan serangan militer AS ke Suriah reda.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia - Bursa saham Asia Pasifik pada perdagangan pagi ini dibuka menguat merespons kinerja positif bursa saham Amerika Serikat, Wall Street. Ketakutan terhadap rencana serangan militer AS ke Suriah reda.

Indeks acuan Nikkei 225 menguat 0,71% menjadi 21.814,48, indeks ASX 200 di Australia juga berada di zona hijau dengan menguat 0,15% menjadi 5.824,1. Demikian pula ndeks Kospi di Korea Selatan naik tipis 0,05% ke level 2.443,84.

Lalu, Indeks Strait Times dibuka menguat 0,52% ke level 3.486,67 poin, indeks Hang Seng di Hong Kong naik 0,8% dan index Shanghai Composite naik 0,37%.

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Kamis berkicau di Twitter, "Tidak pernah mengatakan kapan serangan ke Suriah akan terjadi. Bisa saja segera atau tidak terlalu cepat sama sekali! Dalam keadaan apapun, Amerika Serikat, di bawah pemerintahan saya, telah melakukan pekerjaan yang sangat baik membersihkan wilayah ISIS. Di mana "Terima Kasih Amerika" kami?"

Sementara itu, Wall Street mampu mencetak penguatan signifikan. Dow Jones Industrial Average (DJIA) naik 1,21%, S&P 500 menguat 0,83%, dan Nasdaq bertambah 1,11%. 

Trump mengadakan pertemuan dengan tim pertahanan dan keamanan kemarin. Menurut Gedung Putih, pertemuan tersebut belum menghasilkan keputusan mengenai Suriah. 

"Belum ada keputusan final. Kami akan melakukan penilaian dan berdiskusi dengan para sekutu," sebut pernyataan resmi Gedung Putih.  

Nantinya Trump akan membuat pernyataan bersama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Perdana Menteri Inggris Theresa May. Macron mengatakan sudah punya bukti keterlibatan al-Assad dalam serangan senjata kimia beberapa hari lalu. 

"Kami punya bukti bahwa senjata kimia telah digunakan, setidaknya dengan klorin, yang menewaskan lusinan jiwa. Senjata itu digunakan oleh rezim Bashar al-Assad," tegas Macron, seperti dikutip Reuters. 

Sementara May dikabarkan telah memerintahkan kapal selam untuk bergerak ke daerah pertahanan Suriah. Langkah ini dilakukan sebagai antisipasi apabila konfrontasi senjata terjadi. 

May diberitakan tinggal memberi perintah kepada angkatan bersenjata Negeri Ratu Elizabeth untuk bisa terjun dalam pertempuran tanpa perlu persetujuan parlemen. Namun kubu Partai Buruh tetap bersikukuh bahwa perintah aksi militer harus berdasarkan restu parlemen. 

Perkembangan saat ini, di mana opsi operasi militer belum benar-benar jelas, membantu pelaku pasar untuk menarik nafas. Setidaknya investor bisa lega, karena sampai saat ini belum ada pernyataan perang yang keluar dari para pemimpin dunia.

Sementara itu, dari Indonesia kabar positif dari rilis Moody's tampaknya akan menambah menarik pasar saham Asia. Lembaga pemeringkat Moody's Investors Service (Moody's) menaikkan rating Indonesia dari Baa3 ke Baa2 dengan outlook Stabil. (*)
(hps) Next Article Bursa Asia Mayoritas Dibuka Hijau, KOSPI Memimpin!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular