
'Anda Bisa Kaya Seketika Jika Jadi Teman Dekat Donald Trump'
Houtmand P Saragih & Anthony Kevin, CNBC Indonesia
12 April 2018 17:24

Jakarta, CNBC Indonesia - Berbicara mengenai pasar saham belakang ini, ada satu figur yang tak bisa kita lupakan. Dia adalah sosok kontroversial Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mampu membuat pergerakan pasar saham bak roller coaster.
Sejak dilantik sebagai Presiden AS ke-45 pada 20 Januari 2017 sampai dengan akhir tahun, Trump tidak pernah berhenti menyampaikan pernyataan dan kebijakan kontroversial. Indeks S&P 500, yang merupakan salah satu indeks acuan bursa saham AS, bisa meroket hingga 18,11%.
Salah satu kebijakan tampak sangat ambisius ialah pemotongan pajak korporasi secara signifikan, dari 35% menjadi 21%. Kebiijakan tersebut disambut gegap gempita yang membuat investor merasa optimistis membeli di Wall Street.
Masuk 2018, Trump yang senang menyampaikan ciutan di Twitter beberapa kali membuat pasar goncang dan geger. Berikut adalah beberapa twit Trump yang menggerakan pasar saham sepanjang tahun ini:
Pada tanggal 11 Maret, Trump melalui akun pribadinya @realDonaldTrump memposting twit yang isinya mengancam akan mengenakan bea masuk untuk produk mobil dan produk-produk lainnya dari Uni Eropa. Twit tersebut disampaikan Trump merespons atas kecaman blok tersebut terkait pengenaan bea masuk untuk baja dan aluminium yang telah diumumkan sebelumnya. Merespons hal tersebut, indeks S&P 500 terkoreksi sebesar 0,13%
Kemudian pada 14 Maret, Trump kembali memposting twit terkait praktik perang dagang yang menurutnya merugikan AS. Hal ini lantas kembali menambah ketakutan pelaku pasar bahwa perang dagang benar-benar bisa terjadi. Indeks S&P 500 meluncur turun sebesar 0,57%.
Maju 1 hari setelahnya pada 15 Maret, Trump mengumumkan Penasihat Ekonomi Gedung Putih yang baru yaitu Larry Kudlow, menggantikan Gary Cohn yang memegang posisi tersebut sebelumnya. Sikap Trump yang 'keras kepala' terkait kebijakan bea masuk baja dan aluminium merupakan alasan utama pengunduran diri Cohn. Ketidakpastian yang dihadapi pelaku pasar pun lantas bertambah. Indeks S&P 500 kembali terkoreksi sebesar 0,08%.
Pada 23 Maret, Trump kembali membuat gembar dengan memposting twit yang isinya menyatakan bahwa ia memikirkan untuk memveto RUU belanja negara yang akan membuat pemerintahan AS tetap berjalan dan tidak shutdown. Indeks S&P 500 meluncur turun 2,1%.
Namun, RUU tersebut akhirnya ditandatangani dan akhirnya shutdown pemerintahan AS bisa dihindari. Trump kembali mengumumkannya dalam sebuah twit pada tanggal 24 Maret. Indeks S&P 500 meroket 2,72%.
Belum lama ini tepatnya pada tanggal 11 April, Trump memposting sebuah twit yang isinya menyanjung pidato Presiden China Xi Jinping dalam Boao Forum. Dalam pidato tersebut, Xi mengungkapkan rencananya untuk semakin membuka perekonomian China kepada dunia.
Guna mewujudkan hal tersebut, China berencana untuk menurunkan bea impor bagi mobil dan produk-produk lainnya secara signifikan. Lebih lanjut, China juga akan memberikan kepastian hukum terkait dengan kepemilikan kekayaan intelektual dari perusahaan asing yang berinvestasi di negaranya, serta memperbaiki iklim investasi bagi perusahaan asing. Indeks S&P 500 dibawa naik 1,67%.
Terakhir, kemarin Trump pun memposting sebuah twit yang isinya mengonfirmasi serangan (rudal) ke Suriah. Ia bahkan menyarankan Rusia selaku sekutu Suriah untuk bersiap-siap. Investor pun kembali dibuat grogi. Indeks S&P 500 terkoreksi 0,55%.
Jika Anda Adalah Teman Dekat Trump
Andai saja Anda teman dekat sang Presiden Donald Trump dan main saham, serta tahu apa yang akan cuitkan Trump dalam twitter-nya, mungkin sudah bisa menikmati keuntungan sangat besar dari investasi saham. Pasalnya, arah pergerakan bursa saham bisa ditentukan oleh jari-jarinya saat mencuit.
Perlu diingat pula bahwa kejatuhan bursa saham AS sesungguhnya bisa dimanfaatkan investor untuk mendulang untung. Berbeda dengan di bursa saham dalam negeri yang jarang terjadi transaksi short, di bursa saham Negeri Paman Sam transaksi short cukup lazim dilakukan.
Ketika harga saham turun, justru investor akan meraup untung jika sebelumnya telah mengambil posisi short. Andaikan Trump bermain saham, ia dipastikan akan jadi trader terbaik di AS.
Next Article Usai Chaos, Wall Street Cetak Rekor! Saham Tesla 'Terbang'
Sejak dilantik sebagai Presiden AS ke-45 pada 20 Januari 2017 sampai dengan akhir tahun, Trump tidak pernah berhenti menyampaikan pernyataan dan kebijakan kontroversial. Indeks S&P 500, yang merupakan salah satu indeks acuan bursa saham AS, bisa meroket hingga 18,11%.
Salah satu kebijakan tampak sangat ambisius ialah pemotongan pajak korporasi secara signifikan, dari 35% menjadi 21%. Kebiijakan tersebut disambut gegap gempita yang membuat investor merasa optimistis membeli di Wall Street.
Pada tanggal 11 Maret, Trump melalui akun pribadinya @realDonaldTrump memposting twit yang isinya mengancam akan mengenakan bea masuk untuk produk mobil dan produk-produk lainnya dari Uni Eropa. Twit tersebut disampaikan Trump merespons atas kecaman blok tersebut terkait pengenaan bea masuk untuk baja dan aluminium yang telah diumumkan sebelumnya. Merespons hal tersebut, indeks S&P 500 terkoreksi sebesar 0,13%
![]() |
Kemudian pada 14 Maret, Trump kembali memposting twit terkait praktik perang dagang yang menurutnya merugikan AS. Hal ini lantas kembali menambah ketakutan pelaku pasar bahwa perang dagang benar-benar bisa terjadi. Indeks S&P 500 meluncur turun sebesar 0,57%.
![]() |
Maju 1 hari setelahnya pada 15 Maret, Trump mengumumkan Penasihat Ekonomi Gedung Putih yang baru yaitu Larry Kudlow, menggantikan Gary Cohn yang memegang posisi tersebut sebelumnya. Sikap Trump yang 'keras kepala' terkait kebijakan bea masuk baja dan aluminium merupakan alasan utama pengunduran diri Cohn. Ketidakpastian yang dihadapi pelaku pasar pun lantas bertambah. Indeks S&P 500 kembali terkoreksi sebesar 0,08%.
![]() |
Pada 23 Maret, Trump kembali membuat gembar dengan memposting twit yang isinya menyatakan bahwa ia memikirkan untuk memveto RUU belanja negara yang akan membuat pemerintahan AS tetap berjalan dan tidak shutdown. Indeks S&P 500 meluncur turun 2,1%.
![]() |
Namun, RUU tersebut akhirnya ditandatangani dan akhirnya shutdown pemerintahan AS bisa dihindari. Trump kembali mengumumkannya dalam sebuah twit pada tanggal 24 Maret. Indeks S&P 500 meroket 2,72%.
![]() |
Belum lama ini tepatnya pada tanggal 11 April, Trump memposting sebuah twit yang isinya menyanjung pidato Presiden China Xi Jinping dalam Boao Forum. Dalam pidato tersebut, Xi mengungkapkan rencananya untuk semakin membuka perekonomian China kepada dunia.
Guna mewujudkan hal tersebut, China berencana untuk menurunkan bea impor bagi mobil dan produk-produk lainnya secara signifikan. Lebih lanjut, China juga akan memberikan kepastian hukum terkait dengan kepemilikan kekayaan intelektual dari perusahaan asing yang berinvestasi di negaranya, serta memperbaiki iklim investasi bagi perusahaan asing. Indeks S&P 500 dibawa naik 1,67%.
![]() |
Terakhir, kemarin Trump pun memposting sebuah twit yang isinya mengonfirmasi serangan (rudal) ke Suriah. Ia bahkan menyarankan Rusia selaku sekutu Suriah untuk bersiap-siap. Investor pun kembali dibuat grogi. Indeks S&P 500 terkoreksi 0,55%.
![]() |
Jika Anda Adalah Teman Dekat Trump
Andai saja Anda teman dekat sang Presiden Donald Trump dan main saham, serta tahu apa yang akan cuitkan Trump dalam twitter-nya, mungkin sudah bisa menikmati keuntungan sangat besar dari investasi saham. Pasalnya, arah pergerakan bursa saham bisa ditentukan oleh jari-jarinya saat mencuit.
Perlu diingat pula bahwa kejatuhan bursa saham AS sesungguhnya bisa dimanfaatkan investor untuk mendulang untung. Berbeda dengan di bursa saham dalam negeri yang jarang terjadi transaksi short, di bursa saham Negeri Paman Sam transaksi short cukup lazim dilakukan.
Ketika harga saham turun, justru investor akan meraup untung jika sebelumnya telah mengambil posisi short. Andaikan Trump bermain saham, ia dipastikan akan jadi trader terbaik di AS.
Next Article Usai Chaos, Wall Street Cetak Rekor! Saham Tesla 'Terbang'
Most Popular