
Ancaman Misil Trump Bawa Rupiah Melemah
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
12 April 2018 12:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah yang sempat menguat pagi tadi kini berbalik melemah. Investor cenderung keluar dari negara-negara berkembang untuk mengamankan dana di tengah situasi Suriah yang memanas.
Pada Kamis (12/4/2018) pukul 12:00 WIB, dolar AS diperdagangan di Rp 13.770. Rupiah melemah 0,09% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.
Tidak hanya rupiah, mata uang kawasan pun terdepresiasi di hadapan greenback. Pelemahan won Korea Selatan bahkan lebih dalam dibandingkan rupiah. Berikut perkembangan nilai tukar sejumlah mata uang Asia terhadap dolar AS:
Mata uang Asia tertekan akibat perkembang geopolitik di Timur Tengah. Situasi di Suriah tengah memanas setelah beberapa waktu lalu terjadi serangan senjata kimia yang menewaskan puluhan orang.
Gesekan pun tak terhindarkan, dan melibatkan negara-negara besar. Presiden AS Donald Trump meradang dan menebar ancaman terhadap rezim pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad serta negara-negara pendukungnya seperti Rusia dan Iran.
"Rusia berjanji untuk menembak jatuh semua misil yang diarahkan ke Suriah. Bersiaplah, Rusia. Mereka (misil) akan datang. Baru dan 'pintar'. Anda seharusnya tidak bermitra dengan binatang yang membunuh rakyatnya dengan gas dan menikmatinya!" tegas Trump melalui kicauan di Twitter.
Ini membuat pelaku pasar kembali ke mode risk on setelah kemarin sempat agresif. Aset-aset berisiko di negara berkembang dilepas dan menuju aset aman alias safe haven.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Pada Kamis (12/4/2018) pukul 12:00 WIB, dolar AS diperdagangan di Rp 13.770. Rupiah melemah 0,09% dibandingkan posisi penutupan hari sebelumnya.
![]() |
Mata Uang | Bid Terakhir | Perubahan (%) |
Yen Jepang | 106,95 | -0,16 |
Yuan China | 6,28 | -0,20 |
Won Korsel | 1.070,50 | -0,39 |
Dolar Taiwan | 29,25 | -0,16 |
Rupee India | 65,38 | -0,17 |
Dolar Singapura | 1.31 | -0,05 |
Ringgit Malaysia | 3.87 | -0,05 |
Baht Thailand | 31,17 | -0,06 |
Peso Filipina | 52,03 | -0,17 |
Mata uang Asia tertekan akibat perkembang geopolitik di Timur Tengah. Situasi di Suriah tengah memanas setelah beberapa waktu lalu terjadi serangan senjata kimia yang menewaskan puluhan orang.
Gesekan pun tak terhindarkan, dan melibatkan negara-negara besar. Presiden AS Donald Trump meradang dan menebar ancaman terhadap rezim pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad serta negara-negara pendukungnya seperti Rusia dan Iran.
"Rusia berjanji untuk menembak jatuh semua misil yang diarahkan ke Suriah. Bersiaplah, Rusia. Mereka (misil) akan datang. Baru dan 'pintar'. Anda seharusnya tidak bermitra dengan binatang yang membunuh rakyatnya dengan gas dan menikmatinya!" tegas Trump melalui kicauan di Twitter.
Ini membuat pelaku pasar kembali ke mode risk on setelah kemarin sempat agresif. Aset-aset berisiko di negara berkembang dilepas dan menuju aset aman alias safe haven.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Penampakan di Money Changer, Saat Rupiah di Atas 14.800/US$
Most Popular