
Lagi, Rupiah di Posisi Terlemah Sepanjang Sejarah Lawan SGD
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
12 April 2018 09:43

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura pada perdagangan hari ini terus bergerak melemah. Rupiah pun mencatat rekor terlemah baru di hadapan mata uang Negeri Singa.
(aji/aji) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pada Kamis (12/04/2018), SG$1 dibanderol Rp 10.514,98. Rupiah melemah 0,08% dibandingkan penutupan sebelumnya. Ini merupakan rekor pelemahan baru, mematahkan rekor sebelum pada hari sebelumnya.
Tren pelemahan yang terjadi pada rupiah sudah terjadi sejak awal pekan ini. Penguatan dolar Singapura semakin tidak tertahankan menjelang pertemuan Otoritas Moneter Singapura (MAS) akhir pekan ini.
Ekspektasi pasar semakin kuat bahwa MAS akan memperketat kebijakan moneternya untuk kali pertama sejak enam terakhir. Inflasi Singapura pada Maret 2018 mencapai 1,7%. Angka ini jauh lebih tinggi dari target yang dipasang MAS di kisaran 0-1%.
Di sisi lain meredanya ketegangan ekonomi global seiring meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China semakin memperkuat ekspektasi pasar bahwa MAS akan memutuskan untuk memperketat kebijakan moneternya melalui depresiasi dolar Singapura dalam rentang waktu tertentu. Dengan kebijakan ini akan mengurangi intervensi di pasar sehingga menyebabkan likuiditas mengetat. Situasi tersebut akan menjadi sentimen positif bagi dolar Singapura dan menekan mata uang kawasan termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
![]() |
Tren pelemahan yang terjadi pada rupiah sudah terjadi sejak awal pekan ini. Penguatan dolar Singapura semakin tidak tertahankan menjelang pertemuan Otoritas Moneter Singapura (MAS) akhir pekan ini.
Ekspektasi pasar semakin kuat bahwa MAS akan memperketat kebijakan moneternya untuk kali pertama sejak enam terakhir. Inflasi Singapura pada Maret 2018 mencapai 1,7%. Angka ini jauh lebih tinggi dari target yang dipasang MAS di kisaran 0-1%.
Di sisi lain meredanya ketegangan ekonomi global seiring meredanya tensi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China semakin memperkuat ekspektasi pasar bahwa MAS akan memutuskan untuk memperketat kebijakan moneternya melalui depresiasi dolar Singapura dalam rentang waktu tertentu. Dengan kebijakan ini akan mengurangi intervensi di pasar sehingga menyebabkan likuiditas mengetat. Situasi tersebut akan menjadi sentimen positif bagi dolar Singapura dan menekan mata uang kawasan termasuk rupiah.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular