Investor Asing Borong Saham, IHSG Naik 1,28%

10 April 2018 16:27
IHSG ditutup menguat 1,28% pada perdagangan hari ini ke level 6.325,82 poin. Penguatan IHSG senada dengan bursa saham regional.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - IHSG ditutup menguat 1,28% pada perdagangan hari ini ke level 6.325,82 poin. Penguatan IHSG senada dengan bursa saham regional yang juga diperdagangkan di zona hijau.

Indeks Nikkei naik 0,54%, indeks Shanghai naik 1,67%, indeks Hang Seng naik 1,65%, indeks Strait Times naik 0,47%, indeks Kospi naik 0,27%, indeks SET (Thailand) naik 0,2%, dan indeks KLCI (Malaysia) naik 0,61%.

Jika dibandingkan dengan transaksi kemarin (9/4/2018) yang mencapai Rp 7,25 triliun, transaksi hari ini terbilang sepi yaitu hanya senilai Rp 6,9 triliun. Volume transaksi adalah sebanyak 7,9 miliar saham, sementara frekuensi tercatat sebanyak 424.069 kali.

Dari sisi eksternal, sentimen dapat dikatakan sangat mendukung bagi investor dalam melakukan aksi beli. Adalah pidato dari Presiden China Xi Jinping yang memberikan suntikan energi bagi pasar saham. Dalam pidatonya di Boao Forum, Xi mengungkapkan rencananya untuk semakin membuka perekonomian China kepada dunia.

Guna mewujudkan hal tersebut, China berencana untuk menurunkan bea impor bagi mobil dan produk-produk lainnya secara signifikan. Lebih lanjut, China juga akan memberikan kepastian hukum terkait dengan kepemilikan kekayaan intelektual dari perusahaan asing yang berinvestasi di negaranya, serta memperbaiki iklim investasi bagi perusahaan asing.

Hal tersebut lantas diartikan sebagai sesuai yang positif bagi pelaku pasar. Pasalnya, tekat China untuk menurunkan bea impor lantas menghapus kekhawatiran pelaku pasar bahwa perang dagang akan terjadi antar dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yakni China dan AS. Ketakutan investor bahwa Xi akan mengeluarkan pernyataan yang keras terhadap AS seperti yang sudah dilakukan oleh anggota pemerintahannya nyatanya tak terbukti.

Secara sektoral, penguatan IHSG masih dipimpin oleh sektor jasa keuangan, sama seperti akhir sesi 1. Sektor jasa keuangan menguat sebesar 1,85% dan memberi kontribusi sebesar 33,2 poin dari total kenaikan IHSG yang sebesar 79,7 poin. Kenaikan harga saham-saham bank yang masuk dalam kategori BUKU IV merupakan motor utama dari penguatan sektor jasa keuangan: PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 2,65%, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) menguat 3,96%, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) menguat 2,31%, dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menguat 1,42%.

Optimisme investor dalam melakukan aksi beli juga didorong kepercayaan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang akan terus dijaga oleh Bank Indonesia. Kesiapan bank sentral dalam melakukan stabilisasi nilai tukar sebelumnya terlihat dari posisi cadangan devisa per akhir Maret yang turun menjadi US$ 126 miliar, dari yang sebelumnya US$ 128,06 pada akhir Februari.

Kenaikan harga minyak mentah juga memberikan suntikan energi bagi IHSG. Sampai dengan akhir perdagangan IHSG, harga minyak mentah WTI kontrak pengiriman Mei menguat sebesar 1,23% ke level US$ 64,2/barel, sementara brent kontrak pengiriman Juni menguat 1,22% menjadi US$ 69,49/barel.

Meredanya kekhawatiran atas perang dagang pasca pidato Xi Jinping merupakan motor utama penguatan harga minyak mentah. Pasalnya, jika perekonomian dunia menjadi lesu akibat perang dagang, permintaan atas minyak mentah sebagai sumber energi utama dipastikan akan ikut turun. Kini, investor berharap permintaan minyak tak akan terganggu isu perang dagang.

Merespons hal tersebut, harga saham emiten-emiten sektor pertambangan yang berada dalam sub-sektor minyak dan gas diperdagangkan menguat: PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG) naik 4,88%, PT Benakat Integra Tbk (BIPI) naik 1,35%, dan PT Elnusa Tbk (ELSA) naik 1,22%.

Kabar gembira lainnya, investor asing mencatatkan beli bersih sebesar Rp 32,16 miliar, dimana ini merupakan beli bersih pertama sejak 29 Maret silam. PT Bank Central Asia Tbk/BBCA (Rp 92,77 miliar), PT Bank Negara Indonesia Tbk/BBNI (Rp 76,62 miliar), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (54,07 miliar), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk/TLKM (Rp 53,28 miliar), dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk/CPIN (Rp 27,4 miliar) merupakan saham-saham yang paling banyak dikoleksi oleh investor asing.
(ank/hps) Next Article Kinerja Pasar Saham Domestik Terpengaruh Wall Street

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular