Investor Respons Survei Penjualan Ritel BI

Anthony Kevin, CNBC Indonesia
10 April 2018 11:24
Survei penjualan ritel yang dirilis oleh Bank Indonesia malam tadi menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel sepanjang Februari tumbuh sebesar 1,5% YoY.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Sabki
Jakarta, CNBC Indonesia - Indeks saham sektor barang konsumsi menguat tipis sebesar 0,08% pada perdagangan hari ini, meskipun rilis data penjualan ritel mengecewakan. Survei penjualan ritel yang dirilis oleh Bank Indonesia malam tadi menunjukkan bahwa penjualan barang-barang ritel sepanjang Februari tumbuh sebesar 1,5% YoY.

Membaik dari capaian bulan Januari yang sebesar -1,8% YoY, tetapi pertumbuhannya masih kalah dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 3,7% YoY.

Bahkan jika dilihat secara MoM, penjualan barang-barang ritel pada bulan Februari turun sebesar 1,7%. Ini artinya, sepanjang dua bulan pertama tahun ini, penjualan barang-barang ritel tak pernah tumbuh positif secara bulanan (pada Januari, pertumbuhannya adalah sebesar -7,3% MoM).

Survei tersebut lantas menunjukkan bahwa pelemahan daya beli yang terjadi sepanjang tahun lalu masih berlanjut hingga tahun ini.

Ekspektasi Penjualan
Penguatan sektor barang konsumsi nampak banyak ditopang oleh faktor eksternal, yaitu pidato Presiden China Xi Jinping. Dalam pidatonya di Boao Forum, Xi mengungkapkan rencananya untuk semakin membuka perekonomian China kepada dunia.

Guna mewujudkan hal tersebut, China berencana untuk menurunkan bea impor bagi mobil dan produk-produk lainnya secara signifikan. Lebih lanjut, China juga akan memberikan kepastian hukum terkait kepemilikan kekayaan intelektual dari perusahaan asing yang berinvestasi di negaranya, serta memperbaiki iklim investasi bagi perusahaan asing.

Hal tersebut lantas diartikan sebagai sesuai yang positif bagi pelaku pasar. Pasalnya, tekad China untuk menurunkan bea impor lantas menghapus kekhawatiran pelaku pasar bahwa perang dagang akan terjadi antar dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia, yakni China dan AS.

Ketakutan pelaku pasar bahwa Xi akan mengeluarkan pernyataan yang keras terhadap AS seperti yang sudah dilakukan oleh anggota pemerintahannya nyatanya tak terbukti.

Kemudian, masih dari survei penjualan ritel, penjualan dalam 3 dan 6 bulan kedepan diproyeksikan akan meningkat. Hal ini terlihat dari indeks ekspektasi penjualan 3 bulan berada di level 153,7 pada bulan Februari, lebih tinggi dibandingkan angka bulan sebelumnya yang hanya sebesar 142,2.

Sementara itu, indeks ekspektasi penjualan 6 bulan berada di angka 147,6, juga lebih tinggi dibandingkan angka Februari 2017 yang hanya sebesar 140,3.

Adanya kehadiran bulan Ramadhan yang akan dimulai pada bulan Mei merupakan salah satu hal yang melandasi tingginya ekspektasi penjualan, khususnya dalam periode 3 bulan ke depan.

Beberapa saham sektor barang konsumsi yang mencatatkan penguatan pada hari ini diantaranya: PT Hanjaya Sampoerna Tbk/HMSP (+0,74%), PT Gudang Garam Tbk/GGRM (+1,75%), PT Mayora Indah Tbk/MYOR (+2,08%), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk/ICBP (+0,6%), dan PT Indofood Sukses Makmur Tbk/INDF (+0,7%).
(hps/hps) Next Article Pasca Libur Lebaran, IHSG Anjlok

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular