
Dolar Singapura Menguat, Nyaris Sentuh Rp 10.500
Alfado Agustio, CNBC Indonesia
10 April 2018 10:42

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Singapura pada pagi ini bergerak melemah mendekati posisi Rp 10.500/SG$. Otoritas Moneter Singapura (MAS) yang diproyeksikan memperketat kebijakannya pada akhir pekan ini menjadi suntikan energi bagi dolar Singapura.
Pada Selasa (10/4/2018), SG$1 dibanderol Rp 10.493,00. Rupiah melemah 0,05% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Beberapa waktu lalu, dolar Singapura sempat menembus titik tertinggi sepanjang sejarah di Rp 10.523,9.
Namun, bank masih menjual mata uang Negeri Singa di kisaran Rp 10.500. Bahkan ada bank yang menjual dolar Singapura di level Rp 10.600.
Penguatan dolar Singapura didukung oleh persepsi pengetatan kebijakan moneter. Pada akhir pekan ini, MAS akan menyelenggaran rapat dan konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan ada pengetatan.
Tidak seperti otoritas moneter lain yang punya suku bunga acuan, MAS menggunakan nilai tukar sebagai alat kebijakan mereka. Pengetatan kebijakan moneter artinya MAS memperkenankan depresiasi dolar Singapura dalam rentang tertentu, sehingga mengurangi intervensi di pasar yang menyebabkan likuiditas mengetat.
Dari 15 ekonom yang terlibat dalam pengumpulan konsensus Reuters, sembilan di antaranya memperkirakan MAS akan melakukan pengetatan kebijakan moneter. Bila ini terwujud, maka akan menjadi pengetatan pertama dalam enam tahun terakhir. Pengetatan kebijakan moneter akan menjadi sentimen positif bagi dolar Singapura karena pasokan mata uang ini akan berkurang dan nilainya semakin mahal.
Pengetatan moneter ini ditempuh seiring perbaikan ekonomi di negara tetangga itu. MAS memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 3,2%. Sementara inflasi pada Maret tercatat 1,7%, jauh di atas target yang dipasang MAS yaitu 0-1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Pada Selasa (10/4/2018), SG$1 dibanderol Rp 10.493,00. Rupiah melemah 0,05% dibandingkan penutupan hari sebelumnya. Beberapa waktu lalu, dolar Singapura sempat menembus titik tertinggi sepanjang sejarah di Rp 10.523,9.
![]() |
Namun, bank masih menjual mata uang Negeri Singa di kisaran Rp 10.500. Bahkan ada bank yang menjual dolar Singapura di level Rp 10.600.
Bank | Kurs Beli | Kurs Jual |
Bank Mandiri | Rp 10.287,00 | Rp 10.598,00 |
Bank BNI | Rp 10.348,00 | Rp 10.648,00 |
Bank BRI | Rp 10.409,39 | Rp 10.544,17 |
Bank BCA | Rp 10.376,00 | Rp 10.613,00 |
Bank BTN | Rp 10.098,00 | Rp 10.433,00 |
Penguatan dolar Singapura didukung oleh persepsi pengetatan kebijakan moneter. Pada akhir pekan ini, MAS akan menyelenggaran rapat dan konsensus pasar yang dihimpun Reuters memperkirakan ada pengetatan.
Dari 15 ekonom yang terlibat dalam pengumpulan konsensus Reuters, sembilan di antaranya memperkirakan MAS akan melakukan pengetatan kebijakan moneter. Bila ini terwujud, maka akan menjadi pengetatan pertama dalam enam tahun terakhir. Pengetatan kebijakan moneter akan menjadi sentimen positif bagi dolar Singapura karena pasokan mata uang ini akan berkurang dan nilainya semakin mahal.
Pengetatan moneter ini ditempuh seiring perbaikan ekonomi di negara tetangga itu. MAS memperkirakan pertumbuhan ekonomi 2018 sebesar 3,2%. Sementara inflasi pada Maret tercatat 1,7%, jauh di atas target yang dipasang MAS yaitu 0-1%.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(aji/aji) Next Article Kurs Dolar Singapura Tembus Rp 11.500, Termahal dalam Sejarah
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular